PEDOMANRAKYAT, KEPULAUAN SELAYAR – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Suardi secara resmi menyampaikan klarifikasi terkait dengan persoalan Dermaga Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, dan Dermaga Kawau, Kecamatan Pasilambena yang mengalami kerusakan serius akibat diguncang bencana gempa magnitudo 7,5 SR pada akhir tahun lalu.
“Laporan dampak kerusakan dan rencana pengalokasian anggaran rehabilitasi untuk kedua dermaga tersebut telah dikomunikasikan dan dikoordinasikan Dinas Perhubungan melalui UPP Pelabuhan Jampea untuk selanjutnya diteruskan ke pihak otoritas pelabuhan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dirjen Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,” ungkapnya ke awak media ini, Sabtu (20/05/2023).
“Persoalan ini sengaja dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan pihak Dirjen Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia karena mengingat dan mempertimbangkan wilayah pengelolaan Dermaga Bonerate dan Kawau yang sepenuhnya merupakan ranah Kementerian Perhubungan,” jelasnya.
“Alokasi anggaran serupa juga telah dikoordinasikan dengan Dirjen Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk kepentingan pembenahan infrastruktur jalan menuju Pelabuhan Ferry Kecamatan Takabonerate,” terangnya.
“Sementara itu, terkait usulan pembenahan tambatan perahu, nanti akan kami bicarakan dengan Kasubag Program, semoga persoalan ini sempat menjadi bagian dari usulan dan aspirasi warga di forum musrembang kecamatan,” tandas Suardi.
Senada dengan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Selayar, Kepala UPP Pelabuhan Jampea, Indar, S.Sos mengutarakan pula, usulan pengalokasian anggaran telah dikirim dan disampaikan pihaknya ke Dirjen Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
“Kemungkinannya, kegiatan rehabilitasi akan dilakukan satu paket dengan Pelabuhan Laut Umum Jinato. Untuk itu, saat ini kami sedang menantikan tim dari Jakarta yang akan melakukan survei rehabilitasi ketiga dermaga dimaksud,” pungkasnya. (Fadly Syarif)