PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai memaparkan sejumlah upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka stunting. Hal ini dipaparkan melalui Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2023.
Pemaparan tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Sinjai, Hj. Andi Kartini Ottong selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sinjai di Hotel MaxOne, Kota Makassar, Kamis (25/05/2023).
Dalam pemaparannya, Kartini menjelaskan 6 inovasi yang dilakukan Pemkab Sinjai melalui TPPS sebagai upaya untuk mencegah dan menurunkan stunting selama tahun 2022.
Keenam inovasi tersebut yakni, Bunda Stunting Baku Sayang (Bunda Stunting Bersinergi dan Berkolaborasi untuk Sinjai Jaya Bebas Stunting).
Kemudian, Ronda Bumil (Pendamping Terpadu Lintas Program Bumil). Ketiga, dinamakan Teman Karib (Temukan Masalah Ibu Hamil dengan Kartu Ibu).
Inovasi keempat yakni Cake Kebun (Cake dari Kelor dan Labu Kuning). Selanjutnya inovasi Madeceng (Masyarakat Desa Cegah Stunting) dan keenam adalah inovasi Sibantu Lo (Sinjai Bebas Stunting dengan Daun Kelor).
Dari upaya-upaya tersebut, angka stunting di Sinjai pada tahun 2022 berhasil turun dari angka 8,56 menjadi 8,47. Bahkan pada penilaian konvergensi stunting tingkat Provinsi Sulsel tahun 2022 lalu, Kabupaten Sinjai berhasil menjadi daerah terbaik pertama dalam upaya penurunan stunting.
“Pemerintah daerah sudah melaksanakan upaya untuk menurunkan stunting. Alhamdulillah, penilaian tahun 2022 lalu kita berhasil meraih peringkat pertama. Ada beberapa inovasi yang kita lakukan. Mudah-mudahan stunting bisa turun dan kita bisa pertahankan prestasi yang telah diraih sebelumnya,” harapnya. (adz)