PEDOMANRAKYAT, MAMUJU TENGAH – Guna membekali siswa agama Buddha akan pentingnya literasi keagamaan dalam kehidupan sosial – keagamaan masyarakat pada khususnya, serta kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada umumnya, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat mengadakan Pembinaan Literasi Keagamaan Bagi Siswa Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha bertema “Siswa Bijak Tak Percaya Hoax”.
Kegiatan pembinaan yang diikuti 20 orang peserta dari Sekolah Minggu Buddha (SMB) di Salogatta dan Waeputeh, berlangsung di Vihara Giri Kartika, Dusun Buanasari, Desa Salogatta, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sabtu (27/05/2023).
Kegiatan pembinaan ini sebagai upaya agar siswa agama Buddha berpegang teguh pada keyakinannya dengan menaati seluruh tatanan dan aturan agama yang diyakini. Sehingga tidak mudah diombang-ambingkan keadaan, tidak mudah terpengaruh berita-berita hoaks, memiliki sikap komitmen yang tinggi terhadap empat pilar kebangsaan, serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat dalam arahannya saat pembukaan, yang diwakili Pembimas Buddha Sulbar, TS. Haryanto, S.Ag menekankan beberapa poin penting. Yaitu : Pertama, kegiatan pembinaan literasi keagamaan dilakukan oleh semua agama, dalam membekali siswa memahami hidup yang majemuk dalam perbedaan suku, agama dan ras, baik di keluarga, di sekolah dan masyarakat.
Kedua, Menteri Agama RI dalam kegiatan Rakernas pada tanggal 4-6 Februari 2023 di Surabaya menetapkan tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan. Ketiga, agar siswa mampu dengan bijak menggunakan transformasi digital dengan benar, terutama harus dapat menyaring berita-berita hoax yang sumbernya tidak jelas. Terakhir, tugas siswa adalah belajar, maka belajarlah dengan baik dan menggunakan ilmu teknologi (seperti gawai dan lain sebagainya) sebagai sumber belajar yang benar.