PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Sekjend Organisasi Masyarakat Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Ormas PEKAT IB), Milano, SH, MH soroti dugaan kegiatan-kegiatan menyimpang di wilayah Riau khususnya Pekanbaru.
“Kami dapat informasi terkait maraknya peredaran obat-obat terlarang, miras hingga prostitusi di Pekanbaru dan jika benar hal tersebut tidak boleh didiamkan, ada apa ?,” kata Milano melalui siaran pers, Kamis (8/7/2023).
Lebih tidak menarik, praktik-praktik tersebut, kata Milano, kuat dugaan bisa berlangsung karena ada oknum-oknum yang mencoba menjadi backing. “Para pelaku bandar narkoba jadinya seolah kebal hukum,” ucap Milano.
Lebih jauh, Milano memaparkan, dugaan perkembangan praktik prostitusi di Pekanbaru saat ini berupa panti pijat. “Semacam usaha yang berkedok hotel gitu, namun didalamnya menyediakan layanan pijat plus-plus,” papar Milano.
“Kesannya seperti ada pembiaran, padahal baru-baru ini kan pihak kepolisian melakukan tindakan seperti Ditresnarkoba Polda Riau aktif menggagalkan penyelundupan obat terlarang hingga menangkap para pengedar dan pemakai. Per Desember 2022 Polda Riau berhasil menangkap 12 bandar Narkoba dan mengamankan 91 kg sabu. Terakhir pada 1 Februari lalu Ditresnarkoba Polda Riau mengagalkan 276 kg sabu asal Malaysia,” lanjut Milano memaparkan.
Namun kembali Milano menduga kalau aparat penegak hukum hanya melakukan penangkapan terhadap bandar kecil saja.
Menurut Informasi dari masyarakat ada Bandar besar yang menguasai bisnis haram di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru.