PEDOMANRAKYAT, MAMASA – Jembatan gantung Buttu-Butu dibangun sejak tahun 2016 oleh Pemerintah Desa Manipi Pana’ menggunakan dana desa. Jembatan yang menghubungkan dua kabupaten berbeda provinsi ini, yakni Kabupaten Tana Toraja dan Mamasa tersebut, hanya berlantai kayu dan setiap tahun lantainya harus diganti oleh Pemerintah Desa Manipi karena sering lapuk.
Dan akhirnya di tahun 2023 ini jembatan tersebut akan berlantai plat besi setelah mendapat alokasi anggaran oleh Pemerintah Desa Manipi melalui Anggaran Desa yang diputuskan lewat musyawarah rembuk pembangunan desa dengan menggunakan Dana Desa tahun anggaran 2023 sebanyak Rp 64,99.
Kades Manipi Wilhem Sapan saat dikonfirmasi media ini mengemukakan, jembatan tersebut seharusnya sudah permanen. “Karena pada tahun 2009 sudah dibuatkan abudmen oleh Pemkab Mamasa namun hingga kini belum ada kelanjutannya, sehingga melalui musrenbang desa, kami sepakat untuk melakukan renovasi lantai jembatan,” tukasnya.
Wilhem Sapan mengungkapkan, jika jembatan tersebut tidak segera diperbaiki maka akan banyak menelan korban jiwa akibat lantai jembatan yang lapuk. “Karena itu Ia berharap pembangunan jembatan yang berpotensi meningkatkan arus perekonomian antar kabupaten ini segera dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Mamasa,” kuncinya. (yusak)