Sedang pengalaman pentas sastra dan teater lainnya, baik sebagai penulis, aktor, sutradara maupun sebagai kurator, pimpinan produksi dan produser, diantaranya bermain dalam drama TVRI Makasar (1983-1997) yang ditulisnya sendiri berjudul Piano, Tangan-tangan waktu, di Ujung-ujung Senja, Pedang, Tiga Gadis Desa, Rahasia Hati, dll. Diantara naskah drama yang disutradarai dan melibatkan aktor terbaik festival teater Sulsel dan nasional adalah “Limbo dan Ayesha” karya Akhudiyat (1983), “Ssst” karya Ikranegara (DKM, 1987), Lampu- lampu maut karya Taufiq Al Hakim (1990), Pembenci Matahari karya Rahman Arge (DKM, 2002).
Keterlibatannya di dunia kesenian dan jurnalis terlihat pada beberapa jabatan yang pernah dipercayakan kepadanya, diantaranya redaktur budaya Harian Pedoman Rakyat (1986-2007), pendiri dan pimpinan Teater Hasyim Asy’ari (1983-1990), Pendiri dan Pimpinan Sanggar Studi Aswajah (195-1990), Pendiri dan Pimpinan Studi Teater Favorit (1990-1995), Ketua Liga Seni Kampus Islami UMI (1990–1996), Ketua Lembaga Kreatifitas dan Seni Budaya IPNU Pusat (1996–2000), Pengurus Pleno Dewan Kesenian Makassar (1998–2000), Sekretaris Kine Club PWI Sulsel (1998–2001), Sekretaris Bidang Publikasi dan Dokumentasi BKKNI Sulawesi Selatan (1998–2001), Sekretaris Kelompok Pengamat Film Nasional (KPFN) Sulawesi Selatan (1998-2003), Sekretaris Yayasan PESAN Sulsel (1998-sekarang), Sekretaris Teater Zaman (1998-sekarang), Pengurus Dewan Kesenian Makassar (DKM) Bidang Sinematografi (1999-2002), Pengurus PWI Sulsel Bidang Diklat Wartawan (2002-2007), Pengurus PWI Sulsel Bidang Seni Budaya (2007-2011), Wakil Sekretaris PARFI Sulsel (2009-2014) dan Sekretaris Komisi Media dan Pers Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar (2013-2016).
Dunia jurnalistik sendiri sudah dilakoninya sejak duduk di bangku kuliah semester III pada tahun 1983 dengan menjadi wartawan di Mingguan Mimbar Karya kemudian tahun 1986 dia diterima di Harian Pedoman Rakyat. Pernah menjabat Pemimpin Redaksi di Harian Suara Sawerigading (2007), Pemimpin Redaksi Tabloid Pesan Nasional (1998-sekarang), Pemimpin Redaksi Tabloid Sorot (2007-2009), Pemimpin Redaksi Majallah Sulawesi Membangun Nusantara (2013-2014), Redaktur Pelaksana Majalah Abdi Negara (diterbitkan KORPRI Sulsel, 2013-2015), Pemimpin Redaksi Majalah Mamaku (diterbitkan Urais & Binsyar Kanwil Kementerian Agama Sulsel, 2013-2015), Pemimpin Redaksi Harian Kaltara (Kalimantan Utara) pada tahun 2016.
Kini pemegang Sertifikat Kompeten Wartawan Utama Dewan Pers aktif menjalankan tugas jurnalis sebagai Pemred Majalah Dinamika, Redaktur Pelaksana Tabloid Harapan Rakyat, dan menakhodai dua media online Sorotmakassar.com dan lintasterkini.com.
Adapun “Top 10” bidang puisi adalah Supiani, S.Pd, M.Pd meraih juara 1 menyusul Jamiatur Rizqiyah (juara 2), Bq. Weddayu Murferatiwi, S.Pd (juara 3) disusul Ririn Risalia (peringkat 4), Andam Claudia Islla (peringkat 5), peringkat 6 Arie Andhini Puspitasari, Ss, Gr, peringkat 7 Anggriani, peringkat 8 Nina, peringkat 9 Annisa Andani Santika, S.Pd dan peringkat 10 Jurlan Em Saho’as.
Adapun juara lomba nulis cerpen diraih Ai Herlina sebagai juara 1, juara 2 Adrianus Bareng, S.Pd, juara 3 Lia Laeli Muniroh sedang Rachman Hadi meraih peringkat 4, peringkat 5 Maria Susanti, S.Pd, peringkat 6 Siti Afri Lailatin, S.Pd, peringkat 7 Adianti, S.Pd, peringkat 8 Setio Widodo, peringkat 9 Tio Minarsi, S.Pd, dan peringkat 10 Deni Agung Styo Bintoro.
Keseluruhan peserta yang lolos seleksi baik yang meraih juara maupun yang tidak meraih juara berhak mendapat sertifikat, souvenir, dan diterbitkan dalam buku kumpulan puisi dan Cerpen versi cetak dan digital online. (*)