Tak main-main, sayur yang dihasilkan saat panen perdana pada akhir Juni lalu mencapai 318 kg meliputi bayam merah 65,6 kg, bayam hijau 21 kg, kacang panjang 97 kg, kangkung 25 kg, mentimun 77 kg, dan buncis 33 kg, yang sebagian besarnya dibagikan kepada masyarakat sekitar sesuai dengan arahan Mayjen Totok.
Tidak hanya dari tanaman tumbuh yang berkembang dengan hasil menggunakan medium tanah bekas limbah ore nikel. Proyek ketahanan pangan ini juga terdapat program peternakan ayam petelur sebanyak 1.000 ekor, peternakan 1.500 ikan lele dan 2.000 ikan nila dengan menggunakan budidaya kolam bioflok.
Menurut mantan Danpusenarmed ini, hadirnya aneka sayuran, peternakan dan perikanan di lahan yang digarap oleh para Babinsa dan warga sekitar, tentunya tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari bagi perusahaan dan juga masyarakat yang ada di sekitar kawasan, tetapi juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar sehingga tujuan dalam membantu pemerintah menekan tingkat inflasi tercapai.
“Dengan kegiatan food state ini, sudah dirasakan manfaatnya, selain kepada karyawan juga kepada masyarakat sekitar, hasilnya untuk karyawan dan sebagian dijual ke masyarakat yang ada di sekitar dengan harga standar,” tandas Pangdam.
“Ini merupakan wujud nyata salah satu implementasi dari 7 Perintah Harian Kasad dimana TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi,” tambahnya. (*Rz)