“Kenapa demikian, teman-teman Gerakan Revolusi Demokratik melakukan aksi di depan RSUD Dadi Makassar, ini karena memang ada pimpinan perusahaan PT Jati Jaya Perkasa Mandiri itu bekerja di RSUD tersebut yang dimana sudah beberapa kali kami berupaya untuk menyelesaikan persoalan ini namun pemilik dari perusahaan tersebut tidak bisa menyelesaikan persoalan itu,” ujar Jimmy.
Ia menambahkan, secara regulasi kita paham bahwa rumah sakit merupakan objek yang vital namun di satu sisi ada sebanyak 69 karyawan PT Jati Jaya Perkasa Mandiri yang kemudian diterlantarkan oleh saudara Dr. Fani Wijaya yang bekerja di RSUD Dadi.
“Kami memang sudah menduduki perusahaan PT Jati Jaya Perkasa Mandiri kurang lebih 2 bulan, bukan hanya teman-teman Gerakan Revolusi Demokratik bahkan 69 karyawan perusahaan tersebut juga ikut dan terlibat menduduki PT Jati Jaya Perkasa Mandiri dan selama kami menduduki perusahaan itu, namun hingga saat ini tidak ada itikad baik dari pimpinan perusahaan.
“Pertama ada upaya dari Kepala Desa setempat untuk mempertemukan pihak perusahaan dan 69 karyawan dari PT Jati Jaya Perkasa Mandiri, namun pemanggilan dan upaya itu kemudian tidak diindahkan oleh pimpinan PT Jati Jaya Perkasa Mandiri bahkan kami juga sudah berupaya melakukan aksi di Kantor Bupati Maros, Disnaker dan sementara proses berjalan di Kantor Disnaker,” urai Jenderal Lapangan Jimmy.
“Adapun tuntutan aksi kali ini meminta Direktur RSUD Dadi untuk menekan saudara Fani Wijaya yang merupakan salah satu karyawan RS Dadi untuk segera menyelesaikan persoalan yang ada di perusahaan PT Jati Jaya Perkasa Mandiri,” tutupnya. (*Rz)