Sehingga, Abdullah Basalamah menuturkan, dengan menerapkan teknologi pemecah biji jagung, pengolahan pakan ternak ayam dari hasil pemipilan jagung, dapat lebih cepat dan efisien. Bahkan hasil olahan tersebut dapat bernilai ekonomis bagi warga dari sisi kewirausahaannya.
Dalam implementasi alat pemecah biji jagung, lanjutnya, metode yang digunakan yakni metode ceramah dan partisipatif. Di mana, mitra diberikan pengetahuan tentang pengenalan alat dan bahan hingga cara pembuatan dan perakitan alat.
“Pada pelaksanaan kegiatan, kami memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang alat, bahan, hingga cara membuat dan menggunakan alat pemecah biji jagung untuk pakan ternak ayam. Kami juga memberikan pemahaman tentang kewirausahaan,” imbuhnya.
Kepala Desa Borisallo, Sofyan, didampingi Kasi Pembangunan, Muhammad Ilyas dan Kasi Pemerintahan, Syahril, mengucapkan terimakasih kepada UMI dan tim dosen PKM UMI yang telah turun langsung ke dasanya guna membantu masyarakat dalam penerapan teknologi bidang pertanian dan peternakan.
“Penerapan alat tepat guna seperti pemecah biji jagung ini, sangat besar manfaatnya bagi kami, utamanya bagi peternak ayam di desa kami. Untuk itu kami harapkan, tim-tim dosen UMI melalui lembaga LPkM UMI, bisa selalu melaksanakan kegiatan serupa di Desa Borisallo, untuk mengolah potensi desa dan meningkatkan wawasan masyarakat,” ungkapnya. (zl)