PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Aku Muda Jaga Kota Makassar menggelar Dialog Kebangsaan dengan mengusung tema, “Usahakanlah Kesejahteraan Kota, Peran Pemuda Menyikapi Politik dan Tantangannya”, di Gedung Serbaguna, Jalan Domba Nomor 18, Kota Makassar, Sabtu (28/10/2023) sekira Pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita.
Kegiatan ini dihadiri Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR-RI, Dapil 1 (satu) Sulsel, Nomor Urut 3 (tiga) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jimmy SE selaku Pemerhati Pemuda dan Politisi, Pemerhati Kebangsaan Apt. Drs. George Nurtani, MM, Akademisi Dr. Ir. Cherly Siegers, Akademisi Pdt. Dr. Fenti Y Laban, M.Th, Praktisi Hukum dan Politisi Hesky Andhika Wurarah SH, Akademisi Pdt. Ir. Audy Kadang, M.Th, dan Moderator Yoris Ratu Subah selaku Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Makassar Periode 2023-2026.
Dalam arahannya, Caleg DPR-RI, Dapil 1 (satu) Sulsel (meliputi: Kota Makassar, Kabuten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar), Nomor Urut 3 (tiga) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jimmy SE mengungkapkan, pokok bahasan di dalam dialog tadi adalah peran pemuda menyikapi politik dan tantangannya.
“Saat ini, kebanyakan anak-anak muda ini tidak mau pusing dengan kondisi perpolitikan di Indonesia, inilah yang membuat kita mendorong mereka untuk ambil bagian tampil di depan dalam perpolitikan baik itu di Kota Makassar atau pada ruang lingkup besar yaitu skala nasional,” jelasnya.
Lanjut Jimmy SE yang juga seorang pengusaha di bidang Property dan perhotelan di Kota Makassar, anak-anak muda harus tampil, jangan masa bodoh, harus berperan dalam perpolitikan, jika tidak sekarang maka mereka akan mudah digoyahkan oleh hal-hal yang tidak baik alias negatif.
“Namun kebanyakan orang bilang di dialog kepemudaan tadi, yaitu politik itu merupakan sesuatu yang negatif. Padahal berpolitik itu adalah di mana kita menjadi orang yang mempunyai wawasan kebangsaan dan ikut ambil bagian di dalamnya. Nah kalau kita tidak mau ikut masuk di dalam perpolitikan, berarti sama saja kita masa bodoh terhadap bangsa dan negara kita,” ujarnya.
Urai Jimmy SE lagi, bertepatan hari sumpah pemuda, maka saatnyalah pemuda-pemudi dari agama apapun untuk bangkit dalam membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
“Jangan sampai NKRI ini terpecah-pecah akibat intoleransi yang marak saat ini, seperti yang terjadi pada gereja-gereja dan tempat ibadah lainnya. Kalau yang sering kita dengar yaitu persekusi, sehingga membuat kita miris,” ungkapnya.
Persekusi adalah pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang kemudian disakiti, dipersusah atau ditumpas.
Kalau ditelisik secara mendalam, banyak gereja-gereja dan tempat ibadah lainnya yang sulit untuk berdiri di suatu wilayah yang di mana umat ingin beribadah, menjadi sulit. Ibadah yang sudah berjalan pun itu ada yang dibubarkan secara paksa.
“Nah, inilah yang menjadi perhatian kita, bukan hanya di dalam gereja, namun di tempat ibadah lain harus lah kita menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika, tantangannya memang berat dan pemuda itu harus berjuang,” papar Owner Hotel Sarison Makassar bersama istrinya.
Menurutnya, tahun ini adalah tahun politik, jangan sampai negara kita ini di ambil alih oleh orang-orang yang menginginkan perpecahan, seperti orang-orang intoleran ini banyak kita temukan. Ciri-ciri orang intoleran itu adalah tidak memiliki nasionalisme, hanya memikirkan dirinya sendiri dan merasa paling benar.
Sehingga, orang intoleran tersebut tidak menghargai Suku, Agama, Ras dan Antar golongan dari yang bukan dari kalangannya. Banyak hal yang kita lihat dan dengarkan saat ini menjadi perhatian bersama khususnya dari anak-anak muda.
“Kalau di Kota Makassar, sudah cukup baik, namun kita tetap harus menjaga kerukunan bahkan harus ditingkatkan. Khususnya terkait kebangsaan di Kota ini, maka disinilah peran pemuda di dalam perpolitikan itu harus di dukung dan di support,” ungkap alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta ini.
Anak-anak muda saat ini, memang jarang untuk memikirkan masa depan bangsa, sehingga banyak yang masa bodoh.
“Namun di momen hari Sumpah Pemuda ini, kita menginginkan bersama, anak-anak muda itu lebih kreatif, lebih semangat dan banyak memikirkan terkait hal-hal yang menyangkut bangsa dan negara, bukan memikirkan hal-hal yang sifatnya pribadi,” imbuhnya.
Saat di tanya oleh media ini terkait alasan menggunakan PSI sebagai kendaraan untuk maju bertarung guna memperebutkan 8 (delapan) kuota kursi DPR-RI di dapil 1 (satu) Sulsel, Jimmy SE yang juga di kenal sebagai aktivis 98 itu menerangkan, PSI itu adalah partai yang anti terhadap intoleransi.