“Dalam kesempatan kali ini juga, kami DPC GMNI Mojokerto Raya mendeklarasikan Badan Semi Otonom DPC GMNI Mojokerto Raya yang bernama Makpa Center (Majapahit Anti Kekerasan Seksual perempuan dan Anak),” ujar Ketua DPC GMNI Mojokerto Raya, Agung.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan jika Makpa Center akan menjadi ruang pengaduan masyarakat terkait kekerasan seksual perempuan dan anak, serta juga menjadi jembatan penindak lanjut kasus kekerasan seksual perempuan dan anak yang terjadi di masyarakat luas yang terutama di Mojokerto.
“Makpa Center juga mengupayakan aksi preventif seperti memberikan basic education of sex yang berkelanjutan serta dengan langkah kongkrit di lingkup mahasiswa Makpa Center semaksimal mungkin mendorong dan bermitra dengan pihak-pihak kampus dan juga organisasi internal kampus seperti BEM, DPM dan lain lain dalam merumuskan dan bersama-sama mengawal yang menjadi isu bersama di Mojokerto dengan membentuk ruang atau Posko Aduan Makpa Center di setiap wilayah kampus seluruh Mojokerto,” tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, kegiatan Sekolah Advokasi, Pelatihan Paralegal dan Studi Pemetaan Masalah dihadiri oleh beberapa pembicara dan praktisi yang mengisi setiap sesi.
Terakhir, sebagai wujud Spirit of Majapahit, Sarinah Care Center DPD GMNI Jatim bersama dengan peserta Sekolah Advokasi, Pelatihan Paralegal dan Studi Pemetaan Masalah melakukan Napak Tilas ke Sekolah Dasar Bung Karno di Purwotengah Mojokerto dalam penutupan kegiatan yang dilaksanakan pada 28-30 Oktober 2023 tersebut. (*)