PEDOMAN RAKYAT- BONTOSUNGGU. Sulit diterima akal sehat, cuma itu yang tepat dibahasakan, menanggapi pemangkasan pohon Flamboyan berbunga merah lebat di Bontotangnga, Tamalatea (Jeneponto), hanya untuk kepentingan alat peraga kampanye (APK) seorang caleg DPR RI. Diangkat pertama kali oleh Info Jeneponto, peristiwa pemangkasan ini viral di jagat maya. Ramai netizen ribut menyayangkan, marah, bahkan memaki ala umpatan Makassar.
Tumbuh subur tak jauh dari makam Keluarga Djalle, pemangkasan dilakukan pada pukul 17.00 oleh enam petugas lapangan. Tidak ada konfirmasi sebelumnya ke warga setempat. Subair Sirua, tokoh pemuda sekaligus penanam flamboyan bergegas ke lokasi, namun terlambat. Bunga merah Flamboyan sudah pindah, berserakan di tanah dan jalan raya. Para pemuda Bontotangnga berdatangan ke lokasi. Tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata. Tak beranjak dari lokasi hingga larut malam, mereka melakukan tabur bunga di tengah poros jalan “memperingati kebodohan sekaligus kematian nurani, etika dan estetika pemerintah” setempat. Mereka bersumpah dan berseru untuk tidak memilih caleg yang terpasang di baliho tersebut.
“Saya tidak habis pikir, orang di luar justru lebih menghargai keindahan Flamboyan itu daripada pemerintah kita sendiri,” ungkap Subair kecewa. Dihubungi via hape, pemuda yang sering disapa Ta’le ini berkisah sekira enam tahun lalu, saat dirinya bersama pemuda Bontotangnga dalam komunitas “Sahabat Pohon”, melakukan pembibitan dan penanaman pohon Flamboyan di spot-spot strategis sepanjang jalan Tamalatea. Mereka bertekad menjadikan Bontotangnga kota Flamboyan.