Dia berharap anak dari Jawai setelah SMA yang pergi bekerja di Malaysia. Jangan lama-lama tapi harus menjadi pekerja yang memiliki skill.
Tahap awal menjadi pekerja bawahan atau buruh kasar dilakukan 2-3 tahun saja dan harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu kita harus rajin belajar baik secara online maupun offline.
Kepala Desa Sarang Burung Kuala,
Anwardi, SPd, kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kedatangan dosen, mahasiswa dan para ibu-ibu setempat.
Dia menghimbau kepada ibu yang terpilih untuk belajar hal baru untuk meningkatkan kemampuan diri. Saya tak menyangka ada orang hebat bahkan dosen dari UNIMAS Malaysia tiba di desa kita, bersyukur sekali akan kemurahan hati para mahasiswa IAIS Sambas, tandasnya.
Panitia kegiatan pengabdian masyarakat, Dodot Sudiyanto, SH dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini dalam upaya optimalisasi buah naga yang grade C alias songfi akan dijadikan produk bermanfaat.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa sebanyak 11 orang dan ibu penggerak produk sebanyak 20 orang.
Lewat projek ini mengajak berkolaborasi dengan masyarakat Sarang Burung Kuala Jawai mensukseskan beberapa produk hilirisasi dari kegiatan ini.
Pengabdian ini bertujuan mengaplikasikan teori dan konsep dasar manajemen Sumber Daya Insani ke dalam proyek nyata.
Lewat kegiatan ini diharap akan menghasilkan tenaga terampil yang kompeten di bidang sumber daya manusia, dimana mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan konsep dalam situasi perubahan dinamis baik pasar tenaga kerja nasional maupun global.
Kegiatan ini tampilkan pemateri dari Bank Kalbar untuk materi pemodalan, pelaku usaha ekspor, Wahyudi yang juga alumni IAIS. Selain itu ada ahli gizi, Kiki yang mengawal pembuatan sample produk olahan, katanya.