Sementara itu istilah Sang Hiu Kencana menggambarkan kebanggaan sebagai prajurit korps hiu kencana yang ditempa dengan nilai-nilai kepemimpinan, ketabahan, kesetiaan, kekesatriaan serta keperwiraan sepanjang perjalanan pengabdian tugas.
Kasal menyampaikan bahwa selaras dengan visi Indonesia emas 2045 yang membawa konsekuensi logis berupa tuntutan penguatan strategi pertahanan negara yang berorientasi outward looking, “diplomatic approach” berperan vital dalam mendukung upaya mewujudkan visi TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebagai kekuatan pertahanan laut yang modern, menggentarkan dan berproyeksi global.
Dalam konteks diplomasi maritim, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali juga berhasil membangun hubungan yang baik dengan berbagai negara non-maritim. Beliau memahami pentingnya menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara yang memiliki kepentingan ekonomi dan politik di wilayah perairan. Melalui diplomasi yang bijaksana, beliau berhasil membawa hasil-hasil yang positif dalam memperluas jaringan kerja sama internasional di sektor maritim.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan bedah buku oleh Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, S.E,. M.E, Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI Jonni Mahroza S.IP., M.A., M.Sc., CIQnR., CIQaR., Ph.D., dan Kababinkum TNI Laksda TNI Kresno Buntoro SH., LL.M., Ph.D yang dimoderatori Chacha Annisa dengan dihadiri oleh para Pangkotama wilayah Surabaya, para Pejabat Utama Mabesal, Pejabat Akademisi terkemuka seperti Rektor Universitas Trisakti, Rektor Universitas Brawijaya, Rektor Unair, Rektor ITS, Rektor Unesa, Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya serta para mahasiswa dari berbagai Universitas. (*).