“Dampak KDRT tidak hanya terjadi terhadap suami atau istri saja, melainkan dapat berdampak buruk bagi anak-anak mereka,” paparnya.
Sementara Elisha Lumintang juga menjelaskan tentang arah pergerakan perempuan, begitu banyak kekerasan dan kasus pada perempuan, kemudian memicu para aktivis untuk melakukan kongres perempuan.
“Gerakan dilakukan baik dalam bidang sosial, pendidikan dan bidang lainnya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan pada masa orde baru,” terangnya.
Devita melanjutkan dengan paparan terkait gerakan feminisme di Indonesia, merupakan gerakan sadar atau kritis yang dilakukan untuk mengubah keadaan atas diskriminasi, kekerasan agar tidak timpang di masyarakat.
“Gerakan feminisme itu adalah lintas sektor, melihat kebutuhan para perempuan,” terangnya.
Anggota PMKRI Cabang Makassar, mengapresiasi teman-teman yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
Jika menilik dari tema yang diangkat, kita dapat melihat ada penegasan dan peran terhadap posisi perempuan saat ini, sejak dulu hingga hari ini, aktivis perempuan sudah memperlihatkan posisinya dalam melakukan aksi-aksi perubahan di dalam negeri, menunjukkan bahwa perempuan tidak berada pada mindset yang negatif.
Pewarta : Yustus