“Kondisi geopolitik yang panas bergejolak, misalnya invasi Rusia ke Ukraina, memanasnya krisis Israel-Palestina yang memicu ketegangan dan konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah, juga memberi andil besar dalam dinamika politik dan ekonomi global. Situasi tersebut memicu krisis ekonomi, krisis pangan dan krisis energi”, sambungnya
Disamping itu Kordinator Mimbar (Kormim), Fahran, mempersoalkan mengenai komersialisasi pendidikan yang semakin meresahkan.
“Tentu ini adalah sinyal yang kuat bagi kita bahwa posisi pendidikan hari ini tidak lagi berpacu dalam proses belajar gratis, demokratis, dan merata ke seluruh rakyat Indonesia” pungkasnya.
Adapun tuntutan yang dibawa HMJ-T.PWK UIN ALAUDDIN MAKASSAR , yaitu :
1. Revisi omnibus law, uu nomor 6 tahun 2023 tentang cipta kerja
2. Tolak upah rendah dan ketimpangan pendapatan serta stabilkan harga pangan,beras,minyak dll
3. Tolak komersialisasi pendidikan dan berikan pemerataan pendidikan kepada seluruh rakyat indonesia
4. Pertegas sanksi hukum kepada pelaku kekerasan seksual terhadap kaum buruh perempuan
5. Berikan kesejahteraan dan peningkatan kualitas tenaga pendidik tegasnya,(ksl).