Oleh : Andi Pasamangi Wawo
Perawakannya kecil terkesan lincah. Bicaranya meledak-ledak dan humoris. Saya temui Doktor alumnus Fakultas Hukum Unhas ini di ruang kerjanya, tanpa janji, usai Dhuhur, Senin (28/5/2024) di Jl. Sehati, Karuwisi, Panakkukang, Kota Makassar.
Berkisah suksesnya berawal dari pekerjaan bapaknya yang tukang sepatu menurun ke dia hingga meraih Sarjana Hukum di Unhas, 1989.
Jadi Jutawan
“Agar lebih keren, saat itu saya usaha sendiri dengan membuat papan baca reparasi sepatu,” kisahnya, sambil menambahkan kebiasaan membaca membawanya jadi Manager Mulitilevel Marketing (MLM), usai membaca buku Best Seller pakar ekonomi Kwiek Kian Gie, “Marketing Satu Menit”.
Dikisahkan, seorang teman memberinya pekerjaan MLM yang mengubah hidupnya jadi seorang yang berpenghasilan jutaan rupiah.
“Saat itu saya jadi lupa diri, hingga menambah dua istri lagi. Hidupi tiga istri, tetap tidak berpengaruh. Namun badai krismon membuat dunianya terbalik,” ungkap Liong terharu ketika dia wajib membayar nasabah yang dananya diambil perusahaan bangkrut yang mengangkatnya jadi Manager wilayah di Sulsel.
“Dari pada membawa dampak hukum bagi masa depan, saya selesaikan dengan menjual semua aset yang ada,” tuturnya, mengenang dirinya kembali ke titik NOL.
6 Tahun di S-2
Hidup tak berkecukupan membuatnya harus ikut saudaranya berdagang keliling toko pakai mobil barang (kanvas) berhari-hari. Bahkan, sampai ke Kolaka Utara (Sultra) menembus Bungku, sekarang Morowali (Sulteng) berpendapatan Rp 200-an ribu, sekali jalan, star dan tiba di Makassar.
Sekali waktu dalam perjalanannya ke Palopo, mobilnya singgah untuk ngopi. Saat itu, dia tertarik beli koran karena merasa bosan dalam perjalanan. Namun ketika membaca berita ‘Program S-2 Kenoktariatan kerjasama UGM dan Unhas’ yang waktu pendaftarannya singkat, dia langsung permisi pulang ke Makassar untuk segera mendaftar.