PEDOMAN RAKYAT, JENEPONTO.-Tidak banyak kabupaten di Indonesia yang menggunakan simbol kuda pada logo daerahnya. Salah satu di antaranya adalah Kabupaten Jeneponto.
Bukan tanpa alasan penciptanya memasang gambar kuda putih pada desain logo Jeneponto. Sejak dahulu kala kuda sangat identik bahkan sudah menjadi simbol kecepatan, ketangkasan dan ketangguhan. Bahkan di kehidupan kerajaan hingga sekarang, kuda disimbolkan sebagai sifat ksatria, bermartabat dan memiliki harga diri yang tinggi serta gagah berwibawa.
Sayangnya, simbol tersebut telah ditinggalkan, tak mampu mmbentuk menjadi watak pembangunan Jeneponto. Pemaknaan pada sifat ksatria, harga diri yang tinggi dan berwibawa di kalangan pemerintah, tergerus oleh korupsi. Membuat Jeneponto tak kunjung bangkit dan keluar dari ketertinggalan dan status termiskin di Sulawesi Selatan.
Calon bupati Jeneponto Maysir Yulanwar menyadari betul hal itu.
“Jeneponto harus diselamatkan!” Seru Maysir. “Simbol kuda harus menjadi watak pembangunan di Jeneponto, yaitu cepat, tangkas dan tangguh. Pemerintahan harus berwibawa, harus punya harga diri yang tinggi. Dan sebagai pemimpin, seorang bupati harus berjiwa ksatria. Jangan melakukan tindakan korupsi, tapi melimpahkan kesalahan pada bawahan hingga ditahan,” tambahnya serius.