PKM Nasional ADPERTISI: Dr. Buyung Romadhoni Ajak Bupati Maros Kolaborasi Wujudkan Bangsa Mandiri dan Tangguh di Bidang Pangan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMAN RAKYAT, MAROS. Sebanyak 292 dosen peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Nasional, Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (ADPERTISI), Sabtu pagi 13 Juli 2024, di ruang pola Kantor Bupati Maros, dilepas oleh Bupati Maros, HAS Chaidir Syam secara resmi ke lokasi PKM Nasional pada 23 desa dan kelurahan serta di 7 kecamatan.

Bupati Maros HAS Chaidir Syam pada sambutan pelepasan mengatakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Maros mengucapkan terima kasih kepada ADPERTISI yang kembali menjadikan Maros sebagai lokus pelaksanaan PKM Nasional.

ADPERTISI memiliki arti tersendiri melakukan PKM pertama masa Covid-19 tahun 2020 pembuka masa periode bupati dan hari ini kembali datang di masa tutup masa periode 2024 sesuai dengan regulasi dalam demokrasi.

Bupati HAS Chaidir berterima kasih kepada peserta PKM Nasional ADPERTISI, walau hanya sehari tetapi, inovasi dan hal baik lainnya secara riel untuk kepentingan masyarakat sangat diharapkan.

Seperti pada penggunaan teknologi tepat guna pada industri gula aren, teknologi pemasakan dengan menggunakan oli bekas sangat inovatif dan membantu pemerintah untuk menjaga kelestarian hutan.

Selama ini industri rumah tangga pembuatan gula aren masih menggunakan kayu bakar dengan menebang pepohonan.

Semua inovasi, ide dan pemikiran para dosen peserta PKM ini selama berada di tengah masyarakat sebagai wujud pengabdian dapat berjalan dengan baik serta membawa manfaat bagi warga masyarakat.

Bupati ini juga menjelaskan kalau Maros selama ini dikenal dengan julukan Butterflay Kingdom di Bantimurung. Julukan itu Maros akan terus rawat dan pelihara serta biarlah kupu kupu malam ada di Makassar.

Koordinator Ketua Presidium ADPERTISI, Dr. Buyung Romadhoni, S.E., M.Si, pada sambutannya mengatakan, organisasi ini tersebar pada perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia memiliki peran krusial, dalam memajukan inovasi dan penelitian di sektor pertanian dan pangan.

Baca juga :  Prof.Dr.Suhufi Abdullah, M.Ag : Dalam Konteks Keilmuan, Gejala ‘Post-Truth’ Bisa Jadi Ancaman

Kebebasan akademik pada perguruan tinggi swasta mampu menghasilkan riset inovatif yang dapat mengatasi berbagai tantangan dalam ketahanan pangan.

Di sisi lain, pemerintah memiliki kewajiban menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur pertanian, pengadaan sumber daya, serta mengkoordinasikan berbagai program pangan yang berkelanjutan.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kupoji dan Perlawanan Petani Sidrap terhadap Pupuk Kimia

PEDOMANRAKYAT, SIDRAP - Malam itu, Sabtu 16 Agustus 2025, halaman rumah panggung milik Haji Zulkifli, anggota DPRD Sulawesi...

PKKMB Fakultas Psikologi UNM 2025 Berlangsung Seru dan Penuh Antusiasme

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)...

Pelatihan Jurnalistik FKIK Unismuh: Cetak Jurnalis Muda di Tengah Arus Digitalisasi

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR --Mahasiswa sebaiknya membentuk lembaga pers mahasiswa dan kemudian membuat media massa internal, baik berupa media cetak,...

BRIN, UNHAS dan Pemkab Soppeng Gelar Konferensi Pers Terkait Kehidupan Manusia Purba di Calio 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG - Kerjasama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ,Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan Pemerintah Kabupaten Soppeng ,secara...