Diketahui, beberapa pemilik atau penghuni apartemen Vida View Makassar mengeluhkan kondisi fasilitas hingga mempertanyakan legalitas organisasi Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) yang selama ini mengelola apartemen.
Penghuni lainnya yakni Ilham (51) menyebut, sejumlah fasilitas apartemen Vida View tidak membuat nyaman penghuni. Bahkan Ilham mengeluhkan pembayaran Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang sempat melonjak.
“Itu iuran, tergantung tipenya, saya kan tipe studio. Mungkin lebih rendah disini. Saya bisanya tiap bulan bayar Rp 350 ribu atau Rp 360 ribu, Ini kebetulan melonjak sampai pernah Rp 1.700.000. Saya juga tidak mau terlalu bagaimana atau vokal, tapi saya alami itu, naik 3 kali lipat,” ungkapnya.
Setelah memprotes hal tersebut, pihak manajemen mengakui adanya kesalahan pada sistem input saat itu. Iuran IPL akhirnya diturunkan oleh pihak manajemen.
“Saya pikir, bagaimana kalau orang orang tidak komplain, mungkin langsung bayar. Saya kan cuma mau perbaikan,” katanya.
Ilham juga mengeluhkan soal lift apartemen yang tidak pernah mendapatkan perawatan rutin sehingga sangat dianggap berbahaya.
“Fasilitas, seperti lift, banyak mengeluh kalau panas. Apalagi kalau libur banyak orang. Biasa banyak, sering rusak juga. Sering banyak yang ribut. Kita kan mau nyaman di sini,” bebernya.
Ilham pun berharap agar pihak manajemen segera menanggapi keluhan para penghuni apartemen.
“Harapan ya perbaikan, manajemen harus dengar kita, kalau tidak dengar buat apa juga. Masa begini terus, tidak ada unsur lain, kita mau nyaman di sini,” tandasnya.(Hdr)