PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR. Menyukseskan program Kurikulum Merdeka terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pihak SMA Ki Hajar Dewantara Makassar mendatangkan pembicara, Dr Muhammad Yahya M.Si sehari hari adalah dosen prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar.
Seperti diketahui, P5 ini memberi kesempatan peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan belajar dari lingkungan sekitarnya.
Kesempatan itu Dr Muhammad Yahya tampil membawakan materi, Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara, Sabtu 27 Juli 2024 di sekolah, terletak di Jl Datuk Ditiro.
Sosok Ki Hajar Dewantara adalah figur kemudian jadi bapak pendidikan nasional Indonesia dan hari lahirnya 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional.
Bagi para siswa, siswi, guru dan tenaga kependidikan SMA Ki Hajar Dewantara Makassar sepatutnya berbangga dan percaya diri kalau nama sekolah adalah tokoh pendidikan nasional.
Selain itu Ki Hajar Dewantara diberi amanah oleh Presiden RI Soekarno kala itu, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pertama RI 1950 serta diberi penghargaaan selaku Pahlawan Nasional 1959.
Jika hari ini pemerintah gencar akan membangun pendidikan karakter maka Ki Hajar Dewantara sudah melaksanakan ketika merintis Perguruan Taman Siswa di Jokyakarta pada 3 Juli 1922.
Perguruan ini didirikan agar pribumi kelas bawah dapat memperoleh hak pendidikan seperti priyayi dan orang Belanda. Rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air, katanya.
Karakter dari asal kata bahasa Inggeris cracter atau watak. Bagi
Ki Hajar Dewantara telah berfikir jauh dengan mengasah kecerdasan pekerti yang baik dan kokoh.