Oleh : Andi Pasamangi Wawo
PEKAN Olah Raga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) baru saja usai.
7 hari para atlit dan oficial berlaga di 12 cabor plus lomba reportase, foto dan menulis tambah karaoke ibu-ibu IKWI se Indonesia. Kini, beristirahat setelah menguras tenaga dan pikiran sambil berburu waktu.
Ribuan wartawan tumpah. Sayangnya jadwal pembukaan, molor beberapa hari hingga terkesan peserta minim. Padahal, ketika pembukaan dilaksanakan, sejumlah atlit lagi berlaga di lokasi pertandingan yang terpencar di seantero kota Banjarmasin. Bahkan, ada titik lokasi yang berbatas kota Banjarbaru. Misalnya, pertandingan Cabor Domino yang dibuka ibu Kadis Perpustakaan merangkap sebagai PJ Sekertaris Kota Banjarbaru.
Sebagai manager tim, saya menyaksikan ketika berlangsung Tehnical Meeting di domino betapa alot diskusi tentang penggunaan waktu. Contoh, karena ketatnya panitia mematok waktu tiap permainan, dari 20 menit saja dimohon tambah 5 menit, sangat sulit. Artinya, tidak bisa. Akibat durasi waktu yang digunakan sudah dihitung dan tak bisa dielakkan.
“Kami sudah hitung tiap permainan dikali 28 dari 34 PWI Provinsi (termasuk Surakarta, Solo) yang hadiri Porwanas,” tutur Ketua Panitia Domino, Suhardian.
“Karenanya kalau ada berita miring menyebar bahwa kurangnya peserta karena dampak KLB di PWI, itu hampir tidak benar,” tanggap seorang wartawan yang ogah dipublikasi sambil menambahkan keyakinannya, bahwa kehadiran semua peserta atas utusan PWI Provinsi demi untuk menyukseskan agenda periodik Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI yang sudah berjalan sejak tahun 80an.