“Muhammadiyah belum punya data berapa jumlah masjid milik persyarikatan Muhammadiyah dan berapa masjid binaan Muhammadiyah, tapi kalau dihubungkan dengan amal usaha Muhammadiyah yakni sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit Muhammadiyah se-Indonesia, maka jumlah masjid binaan Muhammadiyah itu kira-kira 13 persen dari keseluruhan jumlah masjid di Indonesia. Masjid-masjid binaan Muhammadiyah ini perlu diperkuat dengan imam tetap, muadzin tetap dan muballigh Muhammadiyah,” kata Askuri.
Pedoman Masjid Muhammadiyah
Ketua Panitia Rihlah Dakwah, Refreshing Muballigh dan Studi Kerja Manajemen #3 Korps Muballigh Muhammadiyah, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Arief Bharata Al Huda MM MSi, melaporkan, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sudah tiga kali melaksanakan kegiatan seperti ini.
Rihlah Dakwah pertama diselenggarakan di Pusdiklat ITM dan Rihlah di KMM Gunungkidul, Yogyakarta, 9-10 Desember 2023, kedua diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Cirebon, 2-3 Maret 2024, dan ketiga di Hotel Aryaduta Makassar, 30 Agustus – 1 September 2024.
Peserta Rihlah Dakwah ketiga di Makassar diikuti seluruh Majelis Tabligh dan Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) PMM se-Sulawesi, serta utusan Majelis Tabligh dan KMM PDM se-Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini bertujuan sebagai ruang silaturrahmi sosialisasikan pemahaman tentang ketentuan Korps Muballigh Muhammadiyah, Pedoman Masjid Musholla Muhammadiyah, serta peningkatan kualitas terkait aturan-aturan turunannya. Juga memberikan ruang bagi muballigh untuk berkomunikasi, berkoordinasi, dan persiapan konsolidasi, serta merefresh plus mengupgrade kompetensi kemuballighan,” tutur Arief Bharata Al Huda.
Materi yang diberikan pada kegiatan ini meliputi “Peta Dakwah”, “Tantangan Dakwah Budaya Daerah”, “Pedoman Tata Kelola Masjid Mushalah Muhammadiyah”, dan “Etnografi Dakwah Muhammadiyah.”
Pemateri terdiri atas Prof KH Mustari Bosra, Dr Askuri, Dr Waluyo Lc MA, H Budhi Hardjo SH MH, Arif Bharata Al Huda SPsi MSi, dan Ary Kurniawan SPD MPd. (win)