Dirjen Perlindungan Hortikultura Selenggarakan Bimtek Teknologi Hemat Air dan OPT di Enrekang

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Direktur Jenderal Perlindungan Hortikultura menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang pemanfaatan teknologi hemat air serta pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) sebagai langkah strategis dalam pengembangan hortikultura. Kegiatan ini diadakan di kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, pada Kamis (5/9/2024).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dirjen Perlindungan Hortikultura, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, bersama Direktur Perlindungan Hortikultura, Muhammad Sidiq, STP, Pj Bupati Enrekang, Dr. H. Baba, SE, MM, Kepala Dinas Pertanian, Addi, SP, MM, serta tamu undangan lainnya, termasuk petugas pertanian dan petani lokal.

Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), khususnya petugas pertanian dan petani hortikultura, dalam menghadapi berbagai tantangan dalam usaha produksi. Dengan pemanfaatan teknologi hemat air, diharapkan petani mampu menghadapi keterbatasan sumber daya air yang semakin meningkat akibat perubahan iklim. Selain itu, pengendalian OPT juga menjadi fokus utama dalam pelatihan ini, mengingat OPT merupakan salah satu faktor penghambat produktivitas tanaman hortikultura yang perlu mendapatkan perhatian serius dan penanganan optimal.

Dalam sambutannya, Dr. Taufiq menekankan bahwa perkembangan hortikultura saat ini tidak lepas dari berbagai kendala yang disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem serta serangan OPT. “Penggunaan teknologi tepat guna sangat penting dalam menghadapi tantangan ini, termasuk pemanfaatan teknologi hemat air yang akan sangat membantu para petani dalam meningkatkan efisiensi penggunaan air, terutama di daerah yang rentan kekeringan,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Taufiq juga menambahkan bahwa sinergi antara petani dan petugas pertanian sangat diperlukan dalam penerapan berbagai teknik pengendalian OPT. “OPT dapat menurunkan hasil produksi secara signifikan, sehingga pengendalian harus dilakukan dengan pendekatan terpadu dan berkelanjutan agar pertanian hortikultura tetap produktif dan berkelanjutan,” katanya.

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Terdakwa Kasus HAM Berat di Papua Resmi Ajukan Pleidoi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Rumah Zakat Sulsel Gelar Khitanan Massal untuk 50 Anak, Didukung TIGALAPAN INDONESIA

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Rumah Zakat Sulawesi Selatan menggelar khitanan massal untuk 50 anak dari keluarga kurang mampu,...

SMAN 3 Maros Diduga Tagih Iuran Sekolah, Orang Tua Siswa Mengeluh

PEDOMAN RAKYAT - MAROS. SMAN 3 Maros diduga melakukan pungutan iuran sekolah kepada siswa sebesar Rp. 85.000 per...

Majene dan Polman Resmi Bergabung, PALASARA Lengkapi 10 DPW Menuju Pelantikan Akbar

PEDOMANRAKYAT, MAJENE - Konsolidasi organisasi adat modern PALASARA (Perkumpulan Lembaga Adat Sulawesi Selatan dan Barat) kembali melangkah signifikan....

IKA SMANSA 82 dan PEDOMANRAKYAT.CO.ID Gelar “Liga Cacing Domino Pasangan 2025”, Pendaftaran Gratis dan Berhadiah Jutaan Rupiah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dalam rangka menjalin silaturahmi antar penggemar olahraga domino di alumni SMA Negeri 1 (SMANSA) maupun...