PEDOMANRAKYAT, SINJAI — Temasuki musim kemarau ini Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sinjai mengharapkan para petani untuk memulai menanam padi kembali pasca panen khususnya area sawah yang disekitarnya memiliki sumber air sebab Pemkab Sinjai saat ini memasifkan sistem pompanisasi.
Menurut Kepala Dinas TPHP Sinjai H. Kamaruddin, Rabu (18/9/2024) beberapa area persawahan milik petani sudah mulai melakukan pengolahan dengan sistem pompanisasi untuk memulai kembali menanam padi.
“Kita patut bersyukur berkat bantuan mesin pompa dari Kementan, Petani saat ini sudah mengolah lahannya untuk ditanami kembali tanaman padi,” katanya.
Sedangkan area sawah tadah hujan yang tidak memiliki sumber air didekatnya, dihimbau untuk tetap memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam tanaman palawija lainnya seperti jagung, kacang tanah maupun kedelai.
Dikatakan, saat ini area persawahan di Kabupaten Sinjai sudah melakukan panen di enam kecamatan di Sinjai.
Enam kecamatan ini yakni Sinjai Utara, Bulupoddo, Sinjai Timur, Sinjai Tengah, Tellulimpoe dan Kecamatan Sinjai Selatan. Sementara dua kecamatan lainnya yakni Sinjai Barat dan Sinjai Borong masih dalam proses pertumbuhan.
Dari hasil ubinan intern yang dilakukan oleh Dinas TPHP Sinjai rata-rata provitas yang dihasilkan sebanyak 6 ton per hektar GKB (Gabah Kering Panen).
Meski demikian untuk memastikan jumlah produksi padi di Sinjai ditentukan oleh hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai.
Lebih lanjut Kamaruddin mengatakan bahwa selama musim tanam periode pertama di tahun 2024 ini tidak ada kendala berarti yang kerap menjadi momok menakutkan bagi para petani seperti kekeringan ekstrim dan serangan hama.