PEDOMAN RAKYAT, JAKARTA. Digitalisasi naskah kuno Bugis langkah strategis melestarikan dan memudahkan akses terhadap warisan budaya. Proses ini mengubah naskah yang rentan rusak menjadi format digital membuatnya lebih tahan lama dan mudah diakses.
Selain itu salah satu strategi pelestarian budaya dan naskah Bugis melalui radio, Tiktok, FB dan medsos lainnya.
Demikian makalah Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Prof Dr H Andi Syukri Syamsuri, A.Md, S.Pd, M.Hum saat tampil jadi pembicara pada Seminar Internasional Naskah Nusatara, Rabu 25 September 2024 di Aula PDS HB Jassin, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin Jakarta.
Prof Dr Andis tampil pada seminar internasional dengan membawakan makalah berjudul, Peranan Generasi Muda dalam Mengangkat dan Melestarikan Manuskrip Budaya Bugis Ke Tahap Global (Nasional dan Internasional)
Seminar internasional ini dilaksanakan antara lain; DISPUSIP, Perpustakaan Jakarta, Institut Terjemahan & Buku Malaysia, Universitas Malaya. Tema yang diusung adalah Mengantarbangsakan Manuskip Karya Nusantara
Dijelaskan, digitalisasi naskah kuno menawarkan beberapa manfaat penting. Pertama, dalam hal penyimpanan, digitalisasi membantu mencegah kerusakan fisik akibat faktor lingkungan dan meminimalkan risiko kehilangan karena bencana atau pencurian.
Kedua, digitalisasi meningkatkan aksesibilitas dengan memungkinkan siapa saja yang memiliki perangkat digital dan internet untuk mengakses naskah, serta memudahkan pencarian informasi dalam dokumen.
Ketiga, naskah digital dapat digunakan untuk penelitian di berbagai bidang seperti linguistik dan sejarah, sebagai bahan pendidikan, dan juga berfungsi sebagai daya tarik budaya untuk pariwisata yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Bugis.