Pada 18 September 2024, PBB mengeluarkan resolusi yang memutuskan bahwa Israel harus tinggalkan Palestina dalam kurun waktu satu tahun. Resolusi tak mengikat tersebut disahkan melalui pemungutan suara. Hasil pemungutan suara menunjukkan 124 negara mendukung, 14 negara menolak, dan 43 lainnya abstain.
Resolusi PBB tersebut memberikan angin segar bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina. Meskipun kita tidak akan pernah tahu apakah Israel akan benar-benar keluar dari wilayah Palestina dalam kurun waktu satu tahun ini. Namun hal ini perlu untuk kita persiapkan bersama guna membantu masyarakat Palestina agar dapat hidup seperti sebelumnya. Apalagi PBB memprediksi pembangunan Kembali Gaza membutuhkan biaya Rp643 triliun dan waktu selama 15 tahun.
“Insya Allah kita akan berupaya membangun hunian sementara bagi masyarakat Gaza. Selain itu ada pula sekolah darurat, masjid darurat, hingga tempat bermain bagi anak-anak di Gaza. Doakan supaya rencana ini dapat berjalan dengan lancar,” ungkap Irvan.
Rencananya akan di bangun 500 shelter berukuran ukuran 21 m2 untuk keluarga besar dan 500 shelter ukuran 21 m2 untuk keluarga yang lebih kecil. Seluruh rumah sudah dilengkapi fasilitas rumah tangga lengkap dan juga kebutuhan air bersih serta listrik dari solar panel sebesar 3300 watt dan 4400 watt.
Urun Rembuk Hasilkan Usulan, Sejumlah Undangan Teken Deklarasi Love Palestina
Pada Urun Rembuk yang diadakan Rumah Zakat, terjadi diskusi yang sangat menarik dari para tamu undangan.
Dalam diskusi tersebut menghasilkan beberapa usulan yang dapat dijadikan oleh Rumah Zakat untuk membentuk grup koordinasi Love Palestina dan sebagai ajang menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Dari hasil diskusi tersebut, ada beberapa poin penting yang menjadi catatan, di antaranya:
1. Hasil dari Urun Rembuk untuk menetapkan hari Jumat sebagai hari menyuarakan kemerdekaan Palestina, baik itu melalui media massa, konten kreator dan media sosial lainnya.
2. Menyuarakan Kemerdekaan Palestina pada ajang Car Free Day di setiap kota utamanya di Kota Makassar.
3. Mendukung pemerintah Indonesia untuk tetap mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan diusulkan untuk menarik negara-negara OKI untuk bersatu.
Selain itu, peserta diskusi juga mendukung aksi kita untuk kemerdekaan Palestina yang digagas Rumah Zakat seperti tetap berisik di media sosial, boikot produk Israel dan negara yang berafiliasi dengan Israel, ikut aksi damai dan kirimkan bantuan ke Palestina.
Usai diskusi yang menarik dan hangat ini, dilakukan penandatanganan deklarasi Love Palestina pada Urun Rembuk yang dilakukan oleh masing-masing perwakilan, di antaranya:
1. Dr Basri, S.K.A., M.Kes (Akademisi)
2. Dr. Mukhlis Bakti, M.A (Akademisi)
3. Isnul Ashari Usman (Guru)
4. Nuvida Raf (Aktivis Perempuan)
5. Arwan D Awing (Jurnalis)
6. Irvan Nugraha (Rumah Zakat)
7. Amir, ST (Rumah Zakat). ( ab )