Menurutnya, pesan tersebut dianggap relevan dengan situasi politik saat ini, mengingat isu radikalisme dan nasionalisme kerap menjadi sorotan dalam pemilihan pemimpin daerah.
“Namun, tak sedikit yang menafsirkan pesan ini dengan berbagai sudut pandang, memunculkan pro dan kontra di kalangan warga yang melintas dan membaca spanduk tersebut,” tukasnya.
Kehadiran spanduk dari Bawaslu ini seakan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih pemimpin yang tidak hanya mampu memajukan daerah, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap persatuan nasional dan kesejahteraan rakyat, tandas Anto.(Hdr)