ETLE, Teknologi di Garis Depan Penegakan Hukum
Salah satu aspek yang menonjol dalam Operasi Zebra tahun ini adalah optimalisasi penegakan hukum melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Sistem ini mampu mencatat 306.840 pelanggaran lalu lintas selama operasi berlangsung. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pelanggaran berkaitan dengan penggunaan sabuk pengaman, dengan total 164.645 kasus. Selain itu, pelanggaran seperti melawan arus, tidak memakai helm standar, dan mengangkut muatan berlebih juga mendominasi catatan tilang.
Tidak hanya berhenti pada penindakan, pihak kepolisian juga memberikan 14.656 teguran bagi pelanggaran yang tidak termasuk dalam prioritas operasi. Pendekatan ini, menurut Kombes Pol Karsiman, adalah upaya untuk memberikan efek jera sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih taat aturan.
Menatap Masa Depan Keselamatan Lalu Lintas yang Lebih Baik
Operasi Zebra Pallawa 2024 memang telah berakhir, namun harapan untuk peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas tetap terus hidup. Dengan mengedepankan edukasi dan penegakan hukum yang tegas namun humanis, Polda Sulsel berharap perilaku tertib di jalan akan menjadi kebiasaan yang melekat di tengah masyarakat. “Keselamatan berkendara harus menjadi budaya. Ini bukan hanya soal angka, tetapi tentang menyelamatkan nyawa di jalan,” ujar Kombes Pol Karsiman, menutup laporannya dengan optimisme.
Operasi Zebra tahun ini menjadi cermin bagaimana perubahan positif bisa dicapai melalui kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, dari aparat kepolisian hingga masyarakat. Kesuksesan ini tak hanya mencerminkan keberhasilan penegakan hukum, tapi juga awal dari perjalanan panjang menuju kesadaran berlalu lintas yang lebih baik di Sulawesi Selatan.(Hdr)