Catatan M.Dahlan Abubakar
Komandan Resor Militer (Dan Ramil) 1508/07 Monta Kapten Inf. Ibrahim yang baru setahun bertugas di Kecamatan Monta dan masih membawahi Kecamatan Parado mengakui penasaran setelah mendengar keberhasilan masyarakat Parado menanam kemiri. Tentara dengan pangkat tiga balok ini sudah lama mendengar cerita tentang keberhasilan penghijauan kembali hutan botak ini.
Saat berada di Mada Nangga, Kapten Ibrahim tidak berhenti mengagumi upaya warga yang sudah sukses menghutankan kembali lahan gundul akibat pertanaman jagung tersebut. “Kalau ada lahan, saya juga berniat ‘bertani’ di sini,” ujar Kapten Ibrahim saat menyaksikan pohon kemiri berbuah hingga rantingnya mendekati tanah.
Begitu tiba ke areal Mada Nangga, dia mengakui merasakan sesuatu yang lain. Selain cuacanya yang sejuk, berbeda dengan di sekitar desa yang sudah gundul, di sini pohonnya banyak. Udara di bawah pepohonan rindang tersebut cukup menyegarkan.
“Tumpang sarinya juga banyak. Ada durian, pinang, kemiri, dan lain-lain. Luar biasa dan sangat bermanfaat untuk masyarakat Parado,” kata Kapten Inf. Ibrahim di tengah hutan buatan yang sudah mulai rindang lagi dengan pohon produktif, 30 Oktober 2024 siang.
Dia berharap, kalau bisa masyarakat Parado mengubah pola pikirnya. Pola pikir yang selama ini berniat menanam jagung, dari tahun ke tahun hutan tetap gundul dan menghilangkan ciri khas alam Parado. Setahu Ibrahim yang mengaku besar dan kecil di Parado, ciri khas Parado itu terkenal dengan durian dan kemiri. Sekarang ciri khas itu sudah hilang.