PEDOMANRAKYAT, SUNGGUMINASA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa Andi Azis Pieter, SH, MH mengemukakan, menghadapi Indonesia Emas tahun 2025 kita harus mengubah ‘mindset’ (pola pikir). Jika tidak, kita akan ketinggalan.
“Mengubah ‘mindset’ antara lain dapat dilakukan melalui pendidikan, dan jika tidak, terjadi perubahan ‘mindset’, jelas kita akan terlambat,” ujar Andi Azis Pieter ketika membuka Pelatihan Metode Pengajaran Bahasa dan Sastra berkaitan dengan Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas) di SMK Negeri 2 Gowa di Sungguminasa, Sabtu (9/11/2024).
Menurut Sekda Gowa, kegiatan pengabdian masyarakat FIB Unhas ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Gowa dengan Universitas Hasanuddin. Ini sejalan dengan upaya peningkatan kualitas Pendidikan di Gowa yang menjadi prioritas utama. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, strategi yang lebih baik bagi para guru di tingkat SD, SMP, dan SMA.
“Kami sangat berharap kesediaan para guru dan berpartisipasi aktif karena dedikasi Anda semua berkaitan dengan masa pendidikan di Kabupaten Gowa pada khususnya dan Sulawesi Selatan pada umumnya,” ujar cucu Pacallaya Gowa Hamzah Daeng Tompo tersebut.
Dia mengajak untuk menyikapi pendidikan di Gowa, meskipun sudah banyak dicapai kemajuan. Namun masih banyak tantangan yang harus kita hadapi, terutama dalam hal memahami metode dan strategi pengajaran terhadap kurikulum yang berlaku di Kabupaten Gowa ini. Di Kabupaten Gowa sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan. Di tingkatan sekolah, Kabupaten Gowa yang pertama mencetuskan pendidikan gratis (saat almarhum Ichsan Yasin Limpo menjabat Bupati Gowa). Bukan saja di Sulawesi Selatan, melainkan juga di seluruh Indonesia.