Oleh : Yarifai Mappeaty (Pemerhati Masalah Sosial Politik)
PILKADA Parepare 2024 dalam sebulan terakhir atau jelang pencoblosan, mengalami dinamika demikian tinggi, terutama pada aspek elektabilitas paslon. Sejak muncul sebagai bakal calon walikota, Tasming Hamid (TSM) memiliki elektabilitas personal yang sangat tinggi. Survei PKS pada Mei 2024 melaporkan mencapai 56%.
Tetapi itu baru semacam survei penjaringan figur bakal calon walikota, sehingga tak bisa dijadikan ukuran. Apatah lagi kala itu TSM baru satu-satunya yang dipersepsi oleh masyarakat Parepare sebagai bakal calon walikota dengan tingkat keniscayaan yang tinggi, lantaran di-endorse oleh Partai Nasdem sejak awal.
Adapun Erna Taufan (ET) dan Muhammad Zaini (MZ), memang sudah cukup lama bersosialisasi, namun masih diragukan bakal mendapatkan parpol pengusung. ET, misalnya, benar bahwa ia Ketua Golkar Parepare, tetapi saat itu belum ada kepastian bahwa ia sendiri yang akan mengendarai partainya. Sedangkan MZ apa lagi, menjadi anggota partai saja tidak.
Ketika bakal calon mulai mengerucut sebulan kemudian, ceritanya pun menjadi berbeda. Figur ET dan MZ juga sudah mulai diyakini akan menjadi pesaing TSM. Perubahan itu pada gilirannya membuat konstelasi elektabilitas personal juga ikut berubah. Hal ini terkonfirmasi oleh survei Partai Demokrat di akhir Juni 2024 dalam rangka penjaringan figur bakal calon Walikota Parepare.
Menurut informasi yang penulis peroleh bahwa pada survei tersebut, elektabilitas personal TSM, tak lagi sama seperti dua bulan sebelumnya. Malah ada yang menyebut tak sampai 50%. Sedangkan ET dan MZ, meski sudah mencapai dua digit, namun belum sampai 20%.