Ia menambahkan bahwa dengan hadirnya ide Kampus Lorong sebagai wadah belajar bagi masyarakat lokal dan penerapan kurikulum CAKEP BERDAYA, diharapkan akan tercipta masyarakat yang tidak hanya terdidik tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat sehingga melalui program ini, Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Aruna Ikatuo Indonesia berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang inklusif, memberdayakan, dan relevan bagi kebutuhan masyarakat lokal, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak, remaja, ibu-ibu, serta masyarakat pada umumnya. Ujar pria penulis buku “Maharku Pedang dan Kain Kafan”
Sementara itu Rektor Kampus Lorong, Dr. Dirk Rukka Sandaruppa, menyatakan keyakinannya terhadap potensi kurikulum ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Dengan kurikulum yang berbasis pada nilai-nilai cerdas, kreatif, empati, progresif, dan berdaya, kami berharap masyarakat dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya berpendidikan tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan beradaptasi di dunia yang terus berubah. Pendidikan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang berdaya,” tuturnya.
Kurikulum CAKEP BERDAYA menawarkan beragam mata kuliah yang mencakup transliterasi bahasa daerah, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi masyakarakat. Selain itu, berbagai skill dan pengetahuan seperti ekonomi kreatif, urban farming, lingkungan, seni dan budaya, Hukum dan Etika Sosial, Penulisan Kreatif, Pedoman Penghayatan dan pengamalan Pancasila, Publik Speaking, Pariwisata, serta literasi media menjadi fokus utama. Dengan pendekatan ini, masyarakat diharapkan mampu mengembangkan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman dan memanfaatkan potensi lokal. pungkas Dirk Rektor Kampus Lorong. ( ab/r )