PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA.- SO kini hanya pasrah setelah namanya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) seleksi administrasi calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) Toraja Utara.
Namun SO mengungkap, status TMS itu penuh kejanggalan, dan menduga akibat tak mendukung Bupati Toraja Utara (sedang cuti), Yohanis Bassang (Ombas) di Pilkada serentak 2024.
“Saya liat ada sentimen politik, karena status TMS ini secara tiba-tiba dan tidak sesuai prosedur yang ada,” katanya via seluler Senin (18/11/2024).
SO menceritakan, awalnya ia telah dinyatakan lolos seleksi administrasi P3K, hingga masa jawab sanggah berakhir.
Di mana, sesuai jadwal Badan Kepegawaian Negera (BKN), masa sanggah dilakukan pada 2 hingga 4 November 2024.
Kemudian jawab sanggah pada 2 hingga 6 November 2024, dan tanggal 11 November 2024 pasca masa sanggah.
“Hingga 14 November malam saya masih dinyatakan lolos, dan tidak ada yang sanggah. Nah besoknya tanggal 15 saya cek sudah TMS, kan aneh,” ketusnya.
Dirinya mengungkap, status TMS itu setelah surat keterangan (suket) ditarik oleh Camat Sesean, Toraja Utara.
Ia pun tak tahu pasti alasan Camat Sesean,Toding Sumule secara mendadak menarik suket itu dari BKD Toraja Utara.
“Tapi yang ditarik cuman saya dari beberapa calon P3K lainnya, kan ada apa. Tapi memang saya dengar dari timnya pak Ombas bahwa semua Camat dipanggil ke Lampan, kemudian ditanya siapa-siapa yang telah dibuatkan suket,” ungkapnya.
“Jadi patut kami duga ini karena sentimen politik. Jujur secara pribadi sangat menyayangkan hal seperti ini, kapan daerah kita maju kalau punya peminpim seperti ini,” ujarnya.