Selain itu, ia menyoroti pentingnya penempatan pengawas sesuai zonasi agar proses pengawasan lebih efektif dan efisien.
“Saat ini, ada pengawas yang tinggal di Makassar tetapi bertugas di Toraja. Kondisi seperti ini tentu tidak ideal. Maka, instrumen penilaian yang dibuat pengawas diharapkan mampu menjadi dasar pengambilan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” jelasnya.
Ketua APSI Sulsel, Dr. Muliono Caco, juga menegaskan pentingnya memahami perubahan peran pengawas. “Seminar ini memberikan gambaran tentang bagaimana pengawas kini lebih berperan sebagai pendamping. Harapannya, warga sekolah dapat memahami tugas dan fungsi pengawas dalam mendukung peningkatan pendidikan,” tuturnya.
Seminar ini dihadiri oleh pengurus APSI se-Sulsel, perwakilan dari tiga sekolah di setiap daerah, serta sejumlah kepala sekolah.
Beberapa tokoh yang turut hadir di antaranya Sekretaris APSI Sulsel, Drs. Sabirin, M.Pd, pengurus APSI Sidrap Muhammad Alimin, S.Pd, M.Si, Kepala SMAN 22 Makassar Drs. Junaid, Dra. Sitti Mutmainnah, M.Si, Kepala SMAN 21 Makassar Andi Ernawati, dan Kepala SMAN 23 Makassar Dr. Sahruddin.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi wawasan, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya sinergi antara pengawas sekolah dan seluruh warga sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas.(Hdr)