Dalam konferensi ini, 11 negara anggota ASEAN bersama Tiongkok akan berkumpul untuk memperkuat solidaritas, serta menjajaki peluang kerjasama yang lebih erat di berbagai sektor. Wilianto menambahkan bahwa setiap pertemuan serupa biasanya menghasilkan deklarasi yang menjadi pedoman bagi kerjasama di masa depan.
Wilianto Tanta merasa bangga dalam 11 tahun terakhir ini Indonesia sudah tiga kali menjadi tuan rumah konferensi besar ACCA. Sejak didirikan 18 tahun lalu, ACCA telah berhasil mempertemukan komunitas-klan Tionghoa di Asia, dan kali ini Indonesia kembali dipercaya untuk menggelar acara yang diharapkan dapat memperkuat hubungan antar negara di ASEAN dan Tiongkok.
“ Pertemuan ini sangat penting, tidak hanya untuk mempererat hubungan antar marga, tetapi juga untuk membuka peluang lebih besar bagi kerjasama bisnis di kawasan ASEAN,” tambah Wilianto.
Sekjen ACCA Thailand Mr. Huang Han Liang mengungkapkan kebahagiaannya atas pelaksanaan “The 11th ASEAN + China Chinese Clans Friendship Conference” dan “The 3rd International Youth Forum” dapat diselenggarakan di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara.
“Saya sangat bangga dan sangat berbahagia bisa diselenggarakan di Indonesia. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk mengadakan ACCA di negara yang memiliki keberagaman suku dan budaya yang luar biasa,” ujar Mr. Huang.
Menurutnya, pelaksanaan konferensi ini memiliki tiga tujuan utama yang sangat penting. Pertama, untuk mempererat hubungan budaya antar negara ASEAN dan Tiongkok. Kedua, untuk mengembangkan potensi kerjasama usaha antar negara yang terlibat. Dan ketiga, untuk mendidik generasi muda agar mereka dapat meneruskan perjuangan para senior dalam membangun masa depan yang lebih baik.
“Tujuan utama kami adalah untuk memperkuat kebudayaan, mengembangkan kerjasama bisnis, dan memastikan generasi muda memiliki peran penting dalam meneruskan perjuangan kita, demi mencapai hari depan yang lebih cemerlang,” tambah Mr. Huang. ( ab/r )

