Persiapan Metode Aktif Mengenalkan Angka Pada Anak

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Tapi terkadang menemukan  metode pembelajaran yang menyenangkan itu sedikit menyulitkan. Guru dituntut untuk membuat suasana kelas menjadi seaktif mungkin. Karena tahun 2024 bukan saatnya lagi Teacher Center Learning tapi sudah masuk ke Student Center Learning dimana siswa bisa berperan aktif di kelas dan tidak hanya diam mendengarkan guru berbicara.  Tidak diragukan ketika guru hanya berbicara dan menerangkan tanpa adanya interaksi maka hanya sebagian materi yang dapat dipahami, sisanya peserta didik hanya memikirkan makanan, permainan dan jam pulang sekolah. Ditambah lagi menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar Dan Karakter Peserta didik lebih memilih diam meskipun mereka tidak mengerti dengan penjelasan guru.

Hal-hal tersebut disebabkan oleh pengaruh negatif gadget yang membuat anak sulit untuk fokus pada pelajaran terutama pelajaran yang kurang menarik dan monoton karena mereka terbiasa melihat hal-hal lucu dan lebih menarik di berbagai video seperti di konten YouTube. Sehingga pelajaran monoton seperti pelajaran matematika ini tidak akan menarik perhatian peserta didik. Maka guru harus tahu metode-metode seru apa yang membuat anak mencintai matematika, berikut beberapa contoh metode yang dapat diterapkan oleh para guru;

Metode mengumpulkan benda

Peserta didik akan mencari benda dengan angka tertentu. Guru akan membagi beberapa kelompok yang terdiri dari empat anak, dan setiap kelompok secara bergiliran akan mencari tiga benda dengan warna yang ditentukan. Guru juga dapat menyebutkan warna dalam bahasa Inggris jika itu telah diajarkan. Misalnya, kelompok pertama diminta mencari tiga benda berwarna yellow.

Maka semua anak dalam kelompok pertama akan mencari tiga benda berbeda warna kuning. Selain belajar menghitung, anak-anak juga bisa belajar mengingat warna, belajar bahasa Inggris dan lebih aktif serta kreatif. Setelah selesai, peserta didik bisa meletakkan kembali benda-benda yang mereka kumpulkan ke tempat semula untuk belajar mengenai kebersihan dan tanggung jawab.

Baca juga :  Puisi “Nakal” Remy Sylado

Metode menggambar

Guru dapat memberikan memberikan soal secara langsung yaitu, “Tolong gambar dua apel, tiga kucing dan lima kelinci.”

Anak-anak akan mulai berimajinasi untuk menggambar ketiga karakter ini dan mulai menghitungnya juga. Lebih menarik lagi guru bisa menyebutkan benda itu dalam bahasa Inggris jika memang telah diajarkan. Misalnya, “Anak-anak, tolong gambar lima cat!”, maka anak-anak akan langsung mulai menggambar. Guru juga bisa mengawasi anak dan membantu mereka jika kesulitan.

Metode bernyanyi

Metode ini memang sudah sering digunakan untuk membantu anak-anak menghafal pelajaran dengan cepat. Namun, menghafal dengan bernyanyi tidak boleh terlewatkan karena memang terbukti efektif untuk mempermudah anak mengingat materi. Guru bisa membuat lagu yang menyenangkan dengan gerakan, misalnya untuk pertambahan satu, pertambahan dua, pengurangan, atau sekadar menghafal bilangan.

Sambil bernyanyi, guru juga bisa menunjukkan gambar angka agar anak-anak bisa mengingatnya. Di akhir pembelajaran, guru bisa menunjukkan satu angka dalam karton lalu anak-anak dapat menebak angka tersebut.

Metode berbagi

Dimulai dengan guru menunjukkan cara membuat wadah dari kertas kepada anak-anak. Setelah itu, anak-anak akan mengikuti petunjuk dan memberi nama wadah pertama dengan ‘aku’ dan wadah kedua dengan ‘teman’. Guru akan mengisi lima origami lucu ke dalam wadah ‘aku’ yang dimiliki setiap anak. Kemudian, mereka akan mulai mengisi wadah ‘teman’ yang dimiliki anak lain sesuka hati, tapi jangan sampai wadah ‘aku’ kosong; setiap anak harus menyisakan minimal satu origami di wadah ‘aku’ yang dimilikinya. Setelah berbagi, anak-anak bisa menjumlahkan origami di wadah ‘aku’ dan ‘teman’, lalu mengurangi jumlah origami wadah ‘teman’ dengan wadah ‘aku’. Metode ini mengajarkan anak tentang berkreativitas, berbagi dan berhitung.

Baca juga :  PSM 108 Tahun, Juara Meskipun Jadi Musafir

Metode kuis sebelum masuk dan pulang kelas

Datang terlambat menjadi salah satu masalah di kelas. Tapi ketika guru mulai memberikan kuis sebelum masuk kelas maka anak-anak akan datang tepat waktu, kenapa? Karena setiap murid yang datang tepat waktu akan diberikan soal lebih mudah dan sebaliknya anak yang datang terlambat akan diberikan soal lebih sulit. Anak-anak akan otomatis datang tepat waktu karena menghindari soal sulit. Sedangkan untuk kuis sebelum pulang adalah untuk mengingat kembali pelajaran yang telah diajarkan, seperti siapa yang bisa menjawab dibolehkan untuk pulang.

Dengan konsep ini diharapkan anak-anak dapat lebih berantusias dalam belajar matematika serta menganggap matematika adalah pelajaran yang seru dan menantang, sehingga tujuan pemerintah dalam peningkatan sains dan teknologi di Indonesia dapat terlaksana.

Penulis:

Zidni Dinia Anugrah (Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung)

Alamat email: Zidnianugarah55@gmail.com

Media sosial: IG @zidniangh_

Nomor Ponsel: 085xxxxx204

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Catatan dari Gustal (1) : Bernostalgia Sembari Berwisata Laut

Oleh M. Dahlan Abubakar SABTU (24/5/2025) saya diajak keluarga Prof. Dr. Munira Hasyim, SS, M.Hum pergi berendam di Gusung...

Obituri Jusuf Manggabarani, Menerobos Jalan Blokade Malam di Labakkang

Oleh M. Dahlan Abubakar “Innalillahi wainna ilaihi rajiuun”. Telah berpulang Komjen Pol. Drs. (Purn) Jusuf Manggabarani, Selasa (20/5/2025) di...

Hari Buku Nasional: Merawat Kata, Menyemai Makna

Oleh: DR SRI GUSTY, ST, MT (Akademisi dan Penulis) Setiap tanggal 17 Mei, Indonesia memperingati Hari Buku Nasional. Momentum...

Kisah Tercecer : Saat Pemain Denmark Terpikat Pada Penyanyi di Palu

Oleh M. Dahlan Abubakar BANYAK kisah menarik dari perbincangan dengan Ahmad Karim, orang Sulawesi Selatan pertama yang menyandang wasit...