Ia memberikan penghormatan kepada pemerintahan sebelumnya, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang telah meletakkan dasar-dasar kebijakan ekonomi yang kuat. “Saya baru 51 hari menjabat, berarti pemerintahan sebelum-sebelumnya ini berjasa,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pembangunan sebuah bangsa adalah proses panjang yang melibatkan kontribusi dari banyak pemimpin. Menurutnya, Indonesia saat ini berada dalam fase “tinggal landas” sebagai hasil dari kerja keras para pemimpin terdahulu. “Sekarang kita bisa tinggal landas hilirisasi karena jasa semua pemimpin sebelum kita, semua yang lukisannya ada di dinding kita ini,” ungkapnya sambil menunjuk lukisan para pendahulu yang tergantung di Istana Merdeka.
Inflasi Rendah dan Stabilitas Ekonomi
Capaian inflasi sebesar 1,55% (yoy) pada November 2024 menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global. Angka ini mencerminkan pengendalian harga barang dan jasa yang efektif, sekaligus memberikan ruang bagi masyarakat untuk menikmati daya beli yang lebih stabil.
Inflasi rendah juga menjadi indikator positif bagi perekonomian nasional, mencerminkan keberhasilan kebijakan moneter dan fiskal dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga. Hal ini penting untuk mendukung keberlanjutan program pembangunan nasional, termasuk hilirisasi industri yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Konteks Global
Capaian inflasi Indonesia ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan tren inflasi global yang masih tinggi di beberapa negara akibat dampak pandemi COVID-19 dan ketidakpastian geopolitik. Stabilitas inflasi di Indonesia menjadi salah satu faktor pendukung kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional.
Dengan capaian ini, pemerintah optimistis dapat melanjutkan agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah situasi global yang dinamis.(*)