“Karena banyaknya jumlah jurnalis yang terbunuh di Pakistan (tujuh orang) dan dalam kerusuhan di Bangladesh (lima orang), Asia menjadi kawasan dengan jumlah kematian pekerja media tertinggi kedua,” kata RSF.
RSF juga mencatat bahwa pada 2024, 550 jurnalis saat ini berada di balik jeruji besi. Selain itu, 55 pekerja media menjadi korban penyanderaan —70 persen dari mereka ada di Suriah— dan 95 jurnalis dilaporkan hilang di tahun yang sama.
Dalam rangka Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis yang diperingati setiap 2 November, UNESCO menyerukan supaya semua negara memenuhi komitmen mereka untuk mengakhiri impunitas atas pembunuhan terhadap jurnalis.
Laporan UNESCO juga menunjukkan bahwa tingkat impunitas tersebut tetap tinggi yakni mencapai 85 persen. Persentase tingkat impunitas itu hanya turun 4 persen dalam enam tahun terakhir.
Paling lawas adalah viralnya upacara pemakaman diadakan untuk jurnalis Palestina Ismail al-Ghul dan Rami al-Rifi, yang tewas dalam serangan Israel saat melakukan siaran dari reruntuhan rumah Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Kota Gaza, Gaza pada tanggal 31 Juli 2024 lalu. ( ab/r )