Renungan Hari Ini: Wartawan sebagai Video Kehidupan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Wartawan sekarang sudah dihadapkan kepada tidak saja sebagai manusia profesional dalam menyikapi zamannya di era persaingan, tetapi juga harus memodali diri dengan pengetahuan yang komprehensif. Dia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sesuai dengan bidangnya. Sebab, tuntutan terhadap seorang wartawan tidak saja sebagai pelapor, tetapi juga mampu memberi proses pembelajaran kepada publiknya. Untuk melaksanakan peran itu harus memiliki pengetahuan yang mumpuni.

Di tengah kebingungan menyikapi demokrasi dan otonomi daerah, wartawan mestinya harus berperan aktif dalam memberi pencerahan kepada masyarakat. Memberi pencerdasan dengan menekankan pada aspek kearifan dan kemandirian lokal.

Tampaknya, anak bangsa ini semakin tercerabut dari akar budayanya sendiri. Dalam realitas sosial muncul ketidakberdayaan kita menghadapi menguatnya arus pengaruh budaya baru yang mengarah kepada diferensiasi di tengah masyarakat. Dampak yang sangat krusial adalah rentannya masyarakat terpicu oleh tindak kekerasan. Di mana-mana (dari tayangan TV) kita menyaksikan tindakan kekerasan. Konflik horisontal terjadi hampir setiap waktu. Konflik ini tidak saja merebak di kampung-kampung, tetapi telah merembet ke gedung-gedung parlemen yang kian memperpuruk kehidupan demokrasi di republik ini.

Akhirnya, untuk menyikapi ’ketololan’ memperlakukan demokrasi dan kebebasan itu, kita selalu mengatakan sedang dalam proses belajar. Sampai kapan? (*).

1
2
TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Catatan Iin Fadhilah Utami dari Inggris (4-Habis) : Belajar di Negeri Pencipta Bayi Tabung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

100 Hari TSM-MO: Janji yang Terbungkus Hening

Oleh Ade Cahyadi (Alumni S2 Ilmu Tata Negara Universitas 45) Seratus hari pemerintahan seharusnya menjadi titik tolak, bukan titik...

Tangis Laut dan Hutan Raja Ampat : Hancur Perlahan, Diam Bersama

Tak ada sirene peringatan saat kehancuran datang. Di Raja Ampat, laut yang dulu biru bening kini menyimpan jejak...

Bagai Mencuri Ilmu di Imperium Yunani

Oleh: Ahmad Amanullah (Mahasiswa Politeknik Kesehatan) KETERTARIKAN  saya pada seni sastra membuat saya berjalan jauh menyusuri makna dan cara...

Rumah Diskusi itu Bernama KDB

Oleh: Nasrun Hamzah (Alumni Fakultas Hukum UNHAS, Ketua Kelompok Diskusi Bulukunyi, periode 1985-1986) Dekade 80an, ketika menjadi mahasiswa Fakultas...