Meskipun memiliki potensi yang besar, inovasi ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti :
• Ketersediaan Bahan Baku : Memastikan ketersediaan sampah plastik yang cukup dan berkualitas.
• Teknologi Pengolahan : Memerlukan teknologi yang tepat untuk mengolah sampah plastik menjadi LDPE.
• Penerimaan Masyarakat : Membutuhkan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat agar mau berpartisipasi dalam program ini.
Untuk mewujudkan inovasi ini, diperlukan beberapa langkah selanjutnya, yaitu :
• Pengembangan Prototipe : Melakukan pengembangan prototipe paving blok dengan berbagai variasi untuk menguji kualitas dan daya tahannya.
• Uji Coba Lapangan : Melakukan uji coba penggunaan paving blok pada skala kecil untuk melihat performanya di lapangan.
• Sosialisasi dan Edukasi : Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan manfaat dari inovasi ini.
• Kemitraan : Membangun kemitraan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan swasta, untuk mendukung pengembangan inovasi ini.
Inovasi paving blok dari sampah plastik ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, misalnya dengan :
• Pengembangan Produk Turunan : Membuat produk turunan dari sampah plastik, seperti pot tanaman atau genteng.
• Pemanfaatan Energi : Memanfaatkan panas yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah plastik untuk menghasilkan energi.
Di tempat terpisah, Dosen Pengampu KKN di Jeneponto-3 Dr Sumarlin Rengko HS, SS, M.Hum menyampaikan, sebelum melaksanakan KKN kami melakukan survei terkait apa yang dibutuhkan masyarakat setempat sehingga KKN yang dilakukan tepat sasaran dan tepat guna, salah satunya penanganan sampah sehingga Inovasi pembuatan paving blok dari sampah plastik yang digagas oleh mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin merupakan solusi yang sangat relevan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik dan memperbaiki infrastruktur jalan di Desa Mangepong.
“Dengan dukungan dari berbagai pihak, inovasi ini dapat menjadi contoh yang baik bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah secara berkelanjutan dan mengembangkan ekonomi lokal,” ujar Sumarlin Rengko.
“Mari kita dukung inovasi ini agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Desa Mangepong dan lingkungan sekitar. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” pungkasnya. (ab)