Konsentrasi pada Isu Lingkungan dan Pendidikan
Menag Nasaruddin juga menyoroti isu perubahan iklim dalam sambutannya. Ia mengapresiasi pembukaan Paviliun Iman di Forum COP-28 Abu Dhabi dan COP-29 Azerbaijan, serta menyinggung Deklarasi Istiqlal yang diteken oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Deklarasi tersebut menjadi simbol penting persatuan, toleransi, dan penanggulangan perubahan lingkungan.
Selain itu, pendidikan keagamaan menjadi fokus utama. Menag mengingatkan, pendidikan harus menghasilkan generasi unggul dalam sains, teknologi, literasi, serta memiliki karakter dan kepedulian sosial.
“Makanan bergizi gratis untuk peserta didik di lembaga binaan Kementerian Agama akan menjadi salah satu program prioritas,” tegasnya.
Penguatan Ekonomi Umat dan Reformasi Birokrasi
Dalam peringatan HAB ke-79 ini, pemberdayaan ekonomi umat turut menjadi perhatian. Program ini, menurut Menag, selaras dengan cita-cita mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan pemerintahan yang bersih.
“Reformasi birokrasi dan pencegahan korupsi harus menjadi prioritas ASN Kemenag,” ujarnya.
Menutup pidato, Prof. Zudan menyampaikan pesan motivasi kepada jajaran Kemenag Sulsel. “Mari terus berkarya, satukan langkah dan niat untuk menjadi sahabat spiritual umat serta pelopor kasih sayang. Jadikan Indonesia emas sebagai tujuan bersama,” pungkasnya.
Upacara tersebut bukan hanya sekadar seremoni, tetapi menjadi pengingat pentingnya peran Kementerian Agama dalam membangun harmoni, baik di tingkat lokal maupun global, menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045.(Hdr)