Kepala Sekolah SD, SMP, SMA dan rektor perguruan tinggi di Kota dan Kabupaten Bima serta orang tua diharapkan terus mendidik akhlak kepada anak didik dan remaja yang berada dalam lingkungan masing-masing dan berkampanye ‘TIDAK PADA NARKOBA’. Para ulama juga diimbau terus menerus menyuarakan ‘hindari/hentikan narkoba’ pada bagian dari ceramah baik saat khutbah dan pada saat kesempatan terbaik.
KMBS mengharapkan semua komponen daerah harus memiliki respon yang cepat dan kuat, kerja keras bersatu terhadap kejadian bahaya narkoba ini, tidak dibiarkan berlalu apa adanya, Masyarakat Bima di luar Bima tetap mendukung kerja baik dan cerdas seluruh komponen daerah untuk memerangi NARKOBA dalam waktu yang tak terbatas.
“Lindungi generasi muda, berantas narkoba, adili penjahat narkoba,” kunci Ihsan menyampaikan tagline pernyataannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini yang beredar luas di media sosial, penyalahgunaan narkoba di Kota dan Kabupaten Bima sudah melibatkan berbagai pihak, mulai dari kota.kabupaten hingga provinsi. Tayangan yang berredar di beberapa grup whatsapp Keluarga Bima di Indonesia menayangkan wajah dan nama para terduga pelaku dan pihak yang terlibat dalam penyalahgunaan obat haram ini.
Salah seorang warga desa pada salah satu kecamatan di Kabupaten Bima menyebutkan, remaja-remaja di desanya sudah terjerat dalam penyalahgunaan narkoba. Namun ironisnya, mereka juga dilepaskan karena orang tua pelaku juga ‘main mata’ dengan oknum aparat penegak hukum.
Samahalnya dengan kasus pencurian di desa yang sama selama ini tidak bisa dihentikan karena terjadinya proses pembiaran dari aparat desa dan penegak hukum.
“Akhirnya petugas Babinsa Desa yang baru bertugas turun tangan yang kebetulan dari kesatuan Kopassus membuat jera para pelaku yang juga anggota masyarakat di desa yang sama,” kata salah seorang tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya kepada media ini melalui telepon. (mda).