PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Tragedi memilukan mengguncang Sulawesi Selatan saat Rudi S. Gani, seorang pengacara muda berbakat, tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) di Dusun Limpoe, Desa Patukku Limpoe, Kabupaten Bone, pada malam Tahun Baru 2025.
Insiden ini tidak hanya menggemparkan masyarakat setempat, tetapi juga memicu kemarahan luas atas lambannya penegakan hukum.
Rudi ditembak saat tengah merayakan malam pergantian tahun bersama keluarganya. Suara tembakan bercampur dengan dentuman petasan, mengubah malam sukacita menjadi duka mendalam. Ia tewas di tempat, meninggalkan luka besar bagi keluarganya dan komunitas hukum di Sulawesi Selatan.
Dugaan Ancaman Sebelum Penembakan
Tragedi ini tidak terjadi tanpa tanda-tanda sebelumnya. Rudi dilaporkan sempat menerima ancaman terkait kasus penyerobotan lahan yang sedang ia tangani.
Kasus ini diduga melibatkan pihak-pihak berkepentingan besar, sehingga muncul spekulasi penembakan tersebut adalah bentuk teror untuk membungkam perjuangan Rudi dalam menegakkan keadilan.
Hasil Investigasi dan Kritik terhadap Aparat
Hasil forensik menunjukkan Rudi tewas akibat tembakan airsoftgun senapan angin. Meski menjadi petunjuk penting, hingga kini aparat belum berhasil menangkap pelaku. Penyelidikan yang berjalan lambat menuai kritik tajam dari berbagai pihak.
Pengacara senior, Farid Mamma, SH., M.H., secara terbuka menantang aparat untuk menyelesaikan kasus ini dalam waktu dua pekan.