4. Kontribusi terhadap PDB : Ekonomi halal diperkirakan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara signifikan. Menurut laporan, sektor halal memiliki potensi untuk meningkatkan PDB sebesar USD 5,1 miliar per tahun melalui peluang ekspor dan investasi (kemenkeu RI, 2023). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi syariah tidak hanya menguntungkan bagi investor tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Tren konsumsi produk halal juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua dalam konsumsi produk halal global (Martha Warta Silaban, 2024). Hal ini menciptakan peluang bagi investor untuk berinvestasi dalam sektor-sektor yang berkaitan dengan produk halal, seperti makanan, kosmetik, dan fashion.
5. Keterkaitan dengan Zakat dan Pembiayaan Sosial : Investasi halal juga berkaitan erat dengan praktik zakat dan pembiayaan sosial lainnya. Integrasi antara investasi halal dan zakat dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif, di mana dana-dana tersebut digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM) serta proyek- proyek sosial yang bermanfaat bagi masyarakat (Adamsah et al., n.d.). Ini menciptakan siklus positif di mana keuntungan dari investasi digunakan kembali untuk kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Investasi halal, yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan menjadi tren yang semakin populer di Indonesia.
Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam serta perkembangan teknologi finansial yang memfasilitasi akses terhadap produk investasi halal.
Dampak positif investasi halal terhadap pertumbuhan ekonomi syariah sangatlah luas. Beberapa di antaranya adalah penciptaan lapangan kerja, pengembangan tenaga kerja, inklusi ekonomi, kontribusi terhadap PDB, dan keterkaitan dengan zakat serta pembiayaan sosial.
Investasi halal tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi investor tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan potensi pasar halal yang besar dan dukungan pemerintah, Indonesia memiliki peluang yang sangat baik untuk menjadi pusat investasi halal global. Namun, untuk mencapai potensi tersebut, diperlukan upaya berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur keuangan syariah, peningkatan literasi keuangan, serta penguatan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor ini.
Secara ringkas, investasi halal merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi syariah yang berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam berinvestasi, umat Islam tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Daftar Pustaka :
Adamsah, B., Ganjar, D., & Subakti, E. (n.d.). Perkembangan Industri Halal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. In Indonesian Journal of Halal (Vol. 5, Issue 1).
Adriel Fauzana. (2024). Tren keuangan syariah di Indonesia, industri halal butuh dukungan Institut Teknologi Bandung.
Ahmad Nabhani. (2024, December 20). Tren Pertumbuhan Industri Halal – Makmur Berkah Raih Investasi Rp50 Miliar. Harian Ekonomi Neraca.
Departemen Komunikasi. (2024, October 31). Dukung Kemajuan Eksyar dengan Penguatan Strategi Pendalaman Pasar Keuangan Syariah. Berita Terkini BI.
kemenkeu RI. (2023, August 29). Ekonomi Halal sebagai Sumber Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan. Badan Kebijakan Fiskal.
Martha Warta Silaban. (2024, May 28). BI: Tren Konsumsi Produk Halal RI Tempati Posisi Kedua Dunia. Tempo.
Sapta Dinata, A., & Setyanto, A. R. (2024). Pengaruh Tingkat Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dalam Perspektif Islam. (*)