Ketua Harian PSMTI Djoni Toat Muljadi : Optimis Hadapi Tahun Ular

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Alhamdulillah, untuk saat ini sudah semakin berkurang. Kami di PSMTI membuka divisi khusus untuk menerima pengaduan jika ada yang mengalami diskriminasi. Hampir tidak ada yang mengadukan persoalan diskriminasi dan sejenisnya.

*Apa harapan anda untuk Indonesia ke depan yang lebih baik ?

Yang kami garisbawahi adalah kepastian hukum. Bagi mereka yang berkecimpung di dunia bisnis, hal ini amat penting. Kalau tidak ada kepastian hukum, jadi repot. Dana yang sudah diinvestasikan bisa hilang; bukannya cuan, malah buntung jadinya. Para investor dari mancanegara, saya kira, juga mengutamakan kepastian hukum. Mereka akan menunda investasinya jika mengetahui tidak ada kepastian hukum.

Jadi, soal ini harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah dan aparat penegak hukum. Kalau pertumbuhan ekonomi ingin baik dan investor mau datang, kepastian hukum harus dijaga dan ditegakkan.

Jangan sampai sebuah izin usaha yang sudah diterbitkan tiba-tiba dicabut di tengah perjalanan. Berapa banyak dana yang sudah diinvestasikan untuk sebuah usaha, namun di tengah jalan izinnya dicabut. Ini yang bikin repot.

*Apa bisa disebutkan contoh kasus yang Anda sebutkan itu ?

Karena saya juga seorang advokat, saya pernah menemukan kasus seperti itu di Bandung. Di tingkat nasional juga ada, tetapi saya tidak bisa menyebutkan secara spesifik. Ada izin di tingkat kementerian yang bisa dicabut di tengah jalan. Ini membuat cemas orang-orang yang sudah menanamkan modalnya. Mereka jadi rugi karena aturan yang tiba-tiba berubah.

*Yang sekarang sedang viral dan menjadi perhatian media serta banyak pihak adalah kasus pagar laut Tangerang. Apakah itu yang Anda maksud ?

Oh, bukan itu.

*Apakah PSMTI menggunakan media sosial untuk mensosialisasikan program kepada anggota dan masyarakat ?

Sekarang ini, nyaris semua pihak sudah menggunakan media sosial untuk berbagai keperluan, termasuk untuk sosialisasi program di lingkup internal dan eksternal. Selain menggunakan media sosial, kami juga bekerja sama dengan media massa nasional yang mendukung kegiatan yang kami lakukan.

Baca juga :  Pakaian Adat Uzbekistan Populer di Kalangan Wisatawan Indonesia

*Apa harapan anda pada masyarakat Tionghoa di Indonesia agar membantu terciptanya harmoni untuk Indonesia kini dan nanti ?

Saya mengimbau kepada seluruh teman-teman Tionghoa untuk pandai-pandai bergaul dengan lingkungan di mana Anda berada, tinggal, dan juga menjalankan usaha. Yang perlu menjadi prioritas adalah tetangga di sebelah kanan, kiri, depan, dan belakang. Mengapa harus tetangga ? Karena jika ada apa-apa, merekalah yang pertama akan membantu. Keluarga kita mungkin ada, tetapi jauh. Itulah pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga dan lingkungan sekitar.

Djoni Toat Muljadi Menemukan Surga di Bawah Laut

Keindahan yang ada di permukaan bumi ternyata ada tandingannya. Itulah yang ditemukan oleh Djoni Toat Muljadi dan mungkin juga oleh banyak penyelam lainnya. Di dasar laut, ternyata ada surga nan indah yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Inilah yang membuat penyelam selalu ingin kembali menyelam.

Sebagai negara bahari, Indonesia memiliki banyak spot menyelam yang diakui keindahannya di dunia. Dari Pulau Weh di ujung barat Aceh hingga Papua di ujung timur, tersebar ribuan spot menyelam yang bisa dijelajahi. Di antara yang sudah tersohor adalah Sabang (Aceh), Kepulauan Seribu (Jakarta), Maratua (Kalimantan Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bunaken (Sulawesi Utara), Labuan Bajo (NTT), Morotai (Maluku Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

“Alhamdulillah, saya sudah pernah menyelam di tempat menyelam terbaik di Indonesia,” ujar Djoni yang juga seorang instruktur selam.

Meski sudah menyambangi spot selam yang tersohor itu, dia mengakui belum bisa menyelami semua spot selam yang ada. “Setiap daerah itu punya banyak sekali spot selam. Tak mungkin saya bisa menyelami semuanya,” kata Djoni yang menjabat Ketua Bidang Hukum dan HAM PSTMI Pusat.

Baca juga :  MUI Wajo Dukung Penuh MUI Sulsel Tolak Kehadiran W Super Club Makassar

Menurut Djoni, keindahan alam di bawah laut sulit diungkapkan dengan kata-kata. “Kalau kita sering melihat keindahan alam di permukaan, cobalah sesekali melihat yang ada di bawah permukaan laut dengan menyelam. Silakan bandingkan sendiri mana yang lebih indah. Setelah menyelam, Anda baru akan percaya bahwa ada surga di bawah laut,” paparnya.

“Kita melihat akuarium saja sudah senang, apalagi kalau benar-benar bisa menyelam. Perpaduan terumbu karang, tumbuhan laut, serta tingkah ikan-ikan dan satwa laut lainnya membuat pemandangan itu amat indah. Rasanya enggak mau pulang kalau tak ingat durasi menyelam sudah hampir habis, hehehe,” ujar pria kelahiran Bandung, 28 Januari 1964.

Pengalaman Unik Menyelam

Bagi Djoni, membawa anggota perkumpulan selamnya yang jumlahnya bisa puluhan orang sekali menyelam adalah hal yang paling mengkhawatirkan. “Namanya ada yang baru pertama kali menyelam, kadang ada yang sedikit panik. Itu wajar. Makanya perlu didampingi dan ditenangkan. Alhamdulillah, selama membawa teman-teman menyelam belum ada kejadian yang aneh,” kata penasihat Asosiasi Advokad Indonesia (AAI) Bandung.

Setelah berada di dalam laut, yang ada hanya kekaguman melihat keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa. Demikian indah dan memesona. “Melihat ikan beraneka bentuk dan jumlahnya tak terhitung, serta satwa laut lainnya, membuat saya tak henti bersyukur dan mengagumi ciptaan Yang Maha Kuasa,” kata Djoni yang juga menjabat Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Jawa Barat 2021-2025.

Tak hanya menyambangi spot selam di dalam negeri, Djoni juga sudah menyelam di Maladewa alias Maldives. “Saya sudah empat kali menyelam di Maldives. Yang seru di sana, ikan hiunya jinak, namanya nurse shark. Saat menyelam, tubuh kita disundul. Ikan pari yang sudah tak ada patilnya juga senang bercengkerama dengan para penyelam,” ungkapnya.

Baca juga :  Sambil Imbau Prokes dan Vaksinasi, Polres Pelabuhan Makassar Bagi-bagi Takjil Gratis

Sekolah dan Bangun Jejaring

Meski memiliki banyak kesibukan, mulai dari organisasi profesi sebagai advokat, politisi, hingga kegiatan sosial seperti di PSMTI, Djoni tetap membagi perhatian dengan keluarga. “Keluarga saya mengerti dengan beragam kesibukan yang saya lakukan. Saat ada waktu, saya juga bersama mereka,” ujar Djoni yang mengikuti jejak ayahnya, seorang Tionghoa mualaf yang banyak terlibat di organisasi sosial.

Kepada generasi muda, ia berpesan untuk mengutamakan pendidikan. “Selagi masih ada kesempatan untuk sekolah, sekolah terus. Dengan bekal pendidikan yang memadai, bisa membawa kita ke dunia kerja dan dunia profesional,” ujar pria yang aktif dalam ikatan alumni UNPAD.

Namun, itu belum cukup. Jejaring juga amat dibutuhkan. “Jejaring itu amat penting. Ini pengalaman pribadi yang saya alami. Jadi, selain pendidikan, carilah jejaring seluas mungkin. Lewat jejaring ini, pekerjaan atau profesi yang Anda lakoni bisa lebih lancar. Bergaullah seluas mungkin tanpa membedakan suku, bangsa, ras, dan agama. Kalau banyak teman, yakinlah hidup kita tak akan susah,” kata Djoni Toat Muljadi menyudahi perbincangan.

“Saya mengimbau kepada seluruh teman-teman Tionghoa untuk pandai-pandai bergaul dengan lingkungan di mana Anda berada, tinggal, dan juga menjalankan usaha. Yang perlu menjadi prioritas adalah tetangga di sebelah kanan, kiri, depan, dan belakang. Mengapa harus tetangga ? Karena kalau ada apa-apa, merekalah yang pertama akan membantu,” tandas Djoni Toat Muljadi. (voi.id)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

“Jaga Teman”, Gerakan Senyap Lawan Perundungan di Sekolah

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Di tengah gemuruh dinamika remaja sekolah menengah, sekelompok siswa di Kabupaten Enrekang menyalakan lilin kecil...

Antisipasi Gangguan Kamtibmas di Wilayahnya, Pj RT RW Kelurahan Kalukuang Rutin Lakukan Posko

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas di wilayahnya, Pj RT RW Kelurahan Kalukuang, rutin melakukan posko di...

Mahasiswa Makassar Tertipu Motor Bodong dari Showroom Kapten Motor, Disergap Debt Collector di Kos

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Harapan Regar, 23 tahun, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Makassar, untuk memiliki...

Libur Panjang, Pantai Bira dan Desa Adat Ammatoa Kajang Jadi Favorit

PEDOMAN RAKYAT - BULUKUMBA. Liburan panjang akhir pekan menjadi momentum bagi banyak orang untuk berwisata. Salah satunya adalah...