“Dengan adanya pendampingan, diharapkan petani di Rumah Pertanian Terintegrasi bisa lebih sejahtera, bahkan memiliki tabungan untuk berbagai kebutuhan seperti biaya haji dan pendidikan anak,” tambahnya.
Adapun lokasi proyek ini akan segera ditentukan, dengan luas minimal 100 hektare agar dapat beroperasi dalam skala ekonomi yang menguntungkan.
Konsep yang diterapkan mencakup seluruh rantai produksi dari hulu ke hilir, mulai dari budidaya hingga pengolahan hasil pertanian di pabrik.
“Jika lahan yang dikelola mencapai 100 hektare dengan rantai produksi yang lengkap, maka ini akan menjadi model usaha pertanian yang menguntungkan,” jelasnya.
Perkuat Sinergi Pemprov Sulsel dan PSMTI
Dalam momentum perayaan Imlek ini, Prof. Fadjry juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemprov Sulsel dan PSMTI dalam mendukung berbagai program pembangunan.
Ia menyadari, banyak program pemerintah yang membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak di luar dana APBN dan APBD.
“PSMTI adalah bagian dari Sulawesi Selatan. Banyak program pemerintah yang tidak bisa berjalan hanya mengandalkan APBN, tetapi bisa direalisasikan melalui APBD dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas Tionghoa,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Prof. Fadjry menyampaikan harapannya agar sinergi antara Pemprov Sulsel dan PSMTI semakin erat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Intinya, kami ingin mensejahterakan rakyat Sulawesi Selatan. Sekali lagi, saya beserta keluarga besar Pemprov Sulsel mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2025. Gong Xi Fa Cai! Semoga rezeki berlimpah dan kedamaian selalu menyertai kita semua,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wilianto Tanta menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan perhatian dari Pj Gubernur Sulsel beserta jajaran.
“Terima kasih kepada Bapak Prof. Fadjry Jufry dan rombongan yang telah hadir. Semoga beliau senantiasa diberi kesehatan untuk terus bersinergi dengan PSMTI dalam membangun Sulawesi Selatan yang kita cintai,” pungkasnya.(Hdr)