AKHIR-akhir ini ramai 18 oknum polisi berurusan dengan Propam lantaran memeras warga negara Malaysia yang menonton gelaran internasional di Konser Djakarta Warehouse Project (WDP) 2024 di JEXPO Kemayoran Jakarta Pusat. Mereka ditengarai total dari 40 korban meraup 9 juta ringgit atau setara dengan Rp 32 miliar. Namun Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim sebagaimana diberitakan Tribunews.com 25 Desember 2024 meluruskan, uang yang diduga hasil pemerasan itu Rp 2,5 miliar.
Di tengah maraknya berita pemerasan sejumlah oknum mulai dari Polsek, Polres, hingga Polda di Jakarta itu, Irjen Pol. (Purn.) Drs.Tafiequrraman Ruki, S.H. tampaknya punya pengalaman tersendiri saat hendak dipalak oleh oknum juniornya di salah satu Polsek Batuceper Kota Tangerang Banten. Hari itu, pria kelahiran 18 Mei 1946 ini hendak mengganti surat izin mengemudi (SIM) yang sudah akan kadaluarsa. Setelah mengikuti ujian, peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian Angkatan 1971 ini, ternyata tidak lulus.
“Ujian di sana, nggak dilulusin gue. Nggak dilulusin. Masya Allah. Inspektur Jenderal, mantan Polisi Lalu Lintas. Rupanya si orang itu tak peduli. Dia tidak pernah mau tahu gitu,” ujar mantan Kapolwil Malang (1992-1997) tersebut.
Naluri jenderal polisi pensiunan dua bintang itu sudah merasa bakal dipalak. Apalagi mengetahui usianya sudah lansia. Melihat realitas itu, anggota DPR RI 1997-1999 ini mengeluarkan dompetnya.
“Saya keluarkan dompet, begitu dia mau ambil, saya pegang tangannya. Buka mata lu, lihat gue siapa? Tahu nggak!?,” sergah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2003-2007 ini.
Ternyata mendengar suara Plt Ketua KPK 2015 ini yang keras, ternyata ada anggota lain yang mendengar dan kenal dengan Sekretaris Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat ini.