“Kalau kita tanya siswa, termasuk peserta Duta Baca ini, berapa buku yang dibaca setiap hari, mungkin banyak yang menjawab tidak ada. Sebab, literasi kita kini lebih banyak dilakukan secara daring melalui e-book atau media sosial,” ungkap Yulius.
Strategi Meningkatkan Minat Baca
Yulius, yang pernah menjadi juri lomba perpustakaan desa/kelurahan se-Luwu Timur, menekankan perlunya inovasi dalam pengelolaan perpustakaan. Ia menyarankan agar pengelola perpustakaan lebih kreatif dalam menyediakan koleksi buku, menata ruang baca, serta memberikan insentif bagi siswa yang aktif membaca.
“Strategi yang bisa diterapkan adalah mengadakan event literasi secara rutin, misalnya Pojok Literasi atau membentuk pegiat literasi tingkat kecamatan yang dimotori oleh Duta Baca SMAN 10 Lutim,” tambahnya.
Pemenang Duta Baca
Setelah melalui proses seleksi, tiga siswa dinobatkan sebagai Duta Baca SMAN 10 Lutim tahun ini, yaitu:
Juara 1: Made Irayanti (XI.2)
Juara 2: I Ketut Anugrah (X.6)
Juara 3: Komang Kasniati (XI.4)
Pemilihan Duta Baca ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem literasi yang lebih kuat di lingkungan sekolah, sehingga siswa tetap memiliki kebiasaan membaca buku di era digital saat ini. (yul)