PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – UPT SMA Negeri 2 Enrekang berhasil menjadikan perpustakaan sekolah sebagai jantung pembelajaran yang asyik dan menyenangkan.
Melalui pelayanan prima, perpustakaan ini tak hanya menjadi gudang buku, tapi juga pusat gerakan literasi yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan di kalangan siswa.
Kepala Perpustakaan, Dr. Anwar Malik, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, keberhasilan ini diraih berkat kolaborasi tiga pilar utama: kepemimpinan visioner, peran aktif pustakawan, dan fasilitas pendukung yang memadai.
“Perpustakaan harus menjadi ruang hidup, bukan sekadar tempat menyimpan buku. Di sini, siswa diajak berpikir kritis, kreatif, dan merasa dihargai,” tegasnya kepada media ini melalui pesan singkat, Rabu, 12 Februari 2025.
Kepemimpinan Visioner : Dari Kebijakan Inovatif hingga Pelatihan
Dr. Anwar menuturkan, langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan kebijakan berbasis kebutuhan siswa. Beberapa inisiatif unggulan meliputi :
1. Koleksi Bahan Pustaka Relevan : Buku-buku disesuaikan dengan minat generasi muda, seperti novel remaja, komik edukatif, dan referensi teknologi terkini.
2. Pelatihan Rutin untuk Pustakawan : Peningkatan kompetensi dalam literasi digital dan metode pendampingan siswa.
3. Sistem Layanan Inklusif : Memastikan semua siswa, termasuk penyandang disabilitas, bisa mengakses fasilitas dengan mudah.
Pustakawan : Jembatan Antara Siswa dan Ilmu Pengetahuan
Tak hanya mengelola buku, para pustakawan di SMA Negeri 2 Enrekang juga berperan sebagai mentor literasi. Siti Rahma, S.Hum., salah satu pustakawan senior, menceritakan pengalamannya mendampingi siswa.
“Kami adakan book therapy session untuk siswa yang stres menghadapi ujian. Mereka bisa curhat sambil memilih buku inspiratif. Responsnya sangat positif !,” tegasnya.